Blackberry mengatakan kerugian antara lain karena lesunya penjualan seri baru.
Blackberry, perusahaan telepon genggam Kanada, mengumumkan kerugian sebesar US$965 juta, selama periode Juni hingga Agustus tahun ini.
"Kami sangat kecewa dengan operasional dan kinerja keuangan pada kuartal ini," kata Thorsten Heins, presiden dan kepala eksekutif Blackberry, hari Jumat (27/09).
Heins menambahkan pihaknya sudah mengumumkan serangkaian perubahan besar untuk mengatasi persoalan tersebut.
Menurut Heins, sudah ada model bisnis terbaik untuk memasarkan perangkat keras Blackberry yang sejauh ini belum diterima sepenuhnya oleh pengguna.
"Ada hal-hal yang menimbulkan ketidakpastian, tapi kami masih sehat secara finansial dengan memiliki dana segar US$2,6 miliar, tanpa utang," ujar Heins.
Perusahaan yang dulunya memakai nama Research In Motion ini sebelumnya telah memperingatkan investor bahwa kinerja pada kuartal ini tidak akan menggembirakan karena lesunya penjualan seri baru telepon genggam pintar.
Penerimaan pada periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Agustus mencapai US£1,6 miliar, turun 49% dari kuartal sebelumnya.
Blackberry mengumumkan bahwa pada kuartal ini mereka mengirim 5,9 juta unit telepon genggam pintar.
Apple di sisi lain berhasil menjual 9 juta unit iPhone baru, iPhone 5C dan iPhone 5S, hanya dalam waktu tiga hari.
Kerugian tersebut diumumkan beberapa hari setelah Blackberry Klik menerima tawaran pembelian Fairfax Financial, yang dikenal sebagai pemegang saham terbesar Blackberry.
Menurut kesepakatan Fairfax Financial akan membeli Blackberry US$4,7 miliar.