Pages

Senin, 20 Mei 2013

ANTARA News - Berita Terkini
News And Service // via fulltextrssfeed.com
Pasukan libya temukan sejumlah bom
May 19th 2013, 21:12

Tripoli (ANTARA News) - Pasukan keamanan Libya menjinakkan sejumlah bom mobil dan peledak lain yang ditemukan dalam dua hari terakhir, kata Perdana Menteri Ali Zeidan, Minggu.

Zeidan tidak merinci di mana bom-bom itu ditemukan namun mengatakan, pemerintah dan badan-badan keamanan bertekad "menggagalkan setiap upaya untuk menggoyahkan negara".

"Bom-bom mobil dan peledak ditemukan dalam dua hari terakhir dan dijinakkan oleh polisi dan tentara," kata Zeidan pada jumpa pers.

Selasa, tiga orang tewas dan 14 lain cedera dalam ledakan mobil di kota Benghazi, Libya timur. Pihak berwenang semula menyebutnya sebagai ledakan bom namun kemudian mengatakan bahwa itu "kecelakaan".

Pada 23 April, bom mobil menghantam Kedutaan Besar Prancis di Tripoli, mencederai dua penjaga Prancis dan sejumlah orang Libya serta menimbulkan kerusakan besar.

Setelah ketegangan politik dan keamanan, London dan Washington pekan lalu memutuskan mengungsikan sejumlah staf dari kedutaan-kedutaan besar mereka di Tripoli, sebuah langkah yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain Barat.

Minggu (12/5), dua kantor polisi dibom di Benghazi, dalam serangan kedua semacam itu selama beberapa hari yang menimbulkan kerusakan namun tidak menjatuhkan korban.

"Dua serangan baru hari ini ditujukan pada kantor-kantor polisi Al-Gwarcha dan Al-Uruba, dan kedua bangunan itu rusak ringan," kata seorang pejabat keamanan.

Dua hari sebelumnya, Jumat, ledakan-ledakan bom menghantam kantor-kantor polisi Ras Obeida dan Al-Madina di kota terbesar kedua Libya itu, yang mengakibatkan kerusakan besar pada bangunan-bangunan tersebut dan sejumlah mobil yang diparkir di tempat berdekatan.

Benghazi, tempat lahirnya pemberontakan anti-pemerintah yang menggulingkan rejim Muamar Gaddafi, dilanda pemboman dan serangan-serangan terhadap aparat keamanan dan juga konvoi serta organisasi internasional dan beberapa misi Barat.

Pihak berwenang menyalahkan kelompok garis keras atas kekerasan itu, termasuk serangan mematikan pada September terhadap Konsulat AS di Benghazi yang menewaskan Duta Besar Chris Stevens dan empat warga lain Amerika.

Pemerintah baru Libya hingga kini masih berusaha mengatasi banyaknya individu bersenjata dan milisi yang memperoleh kekuatan selama konflik bersenjata yang menggulingkan Gaddafi.

Gaddafi (68), pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa dan bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak, diumumkan tewas oleh kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) pada 20 Oktober 2011.

NTC, yang memelopori pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah Gaddafi, mendeklarasikan "pembebasan" Libya tiga hari setelah penangkapan dan pembunuhan orang kuat itu pada 20 Oktober.

Selama konflik, dewan itu mengatur permasalahan kawasan timur Libya yang dikuasai pemberontak dan melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel kekuasaan Gaddafi, demikian AFP melaporkan.

(SYS/M014)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions