TIMUR TENGAH
Selasa, 12 November 2013 23:21 wib
Andreas Gerry Tuwo - Okezone
John Kerry dan Mohammad Javad Zarif (Foto: AP)
TEHERAN – Tidak adanya kata sepakat dalam dialog nuklir Iran yang berlangsung di Kota Jenewa, Swiss, berbuntut pada saling lempar kesalahan antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Iran awalnya berharap dialog tersebut dapat membuat dunia percaya nuklir yang dibangun Iran sepenuhnya untuk tujuan damai.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry menuduh Iran dibalik kegagalan dialog. Kerry menyebut Iran enggan berkompromi.
"Ada satu kesatuan tetapi Iran tidak mau ikut serta. Prancis mundur dari situ (Dialog Jenewa), kami juga mundur," kata Kerry, seperti dikutip oleh Al Jazeera, Selasa (12/11/2013).
Pernyataan Kerry direspons keras oleh Menlu Iran Mohamad Javad Zarif. Dia menyebut pernyataan Kerry membuat Iran kehilangan kepercayaan diri dalam menjalani proses dialog.
" Pernyataan yang mengundang konflik telah menghilangkan kredibilitas dari negara yang telah berubah posisinya dan tentunya merusak keyakinan. Tujuan dari dialog mengurangi hilangnya kepercayaan (negara lain atas Iran). Ajakan konflik sama sekali tidak pantas mendapat pujian," ujar Zarif.
Zarif sampai sekarang masih berharap persetujuan pengayaan nuklir Iran dapat mencapai persetujuan. Dalam pertemuan di Jenewa yang dihadiri AS, Rusia, Prancis, Inggris, China, Jerman sama sekali nihil kesapakatan, bahkan untuk penarikan embargo Iran juga tidak bisa dicapai. (why)
(ade)
Berita Selengkapnya Klik di Sini