SEKTOR RIIL
Kamis, 14 November 2013 16:02 wib
Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA- Pemerintah akan segera merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) guna mendongkrak investasi dalam negeri. Salah satunya dengan membuka beberapa sektor untuk asing yang sebelumnya tertutup, yaitu bandara.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Pengupahan Haryadi Sukamdani menilai pemerintah terlalu bodoh jika bandara yang memiliki trafik yang bagus dibuka untuk asing.
"Saya belum tahu DNI ini, baru dibilang airport dibuka, tapi belum tau kriteria yang dibuka itu yang mana nih? Kalau yang dibuka bandara yang trafiknya bagus misalnya Jakarta, bodoh aja gitu pemerintahnya, dagingnya dikasih-kasih," kata Haryadi kepada Okezone, Rabu (13/11/2013).
Haryadi menilai jika lalu lintas bandara bagus pasti akan mendatangkan untung dan investor dalam negeri pasti akan bersedai menginvestasikan uangnnya untuk itu, namun jika lalul lintasnya tidak bagus tidak akan ada yang tertarik.
"Menurut saya misalnya bisnis itu bagus semua orang pendanaan dalam negeri pasti ada yang mau. Jadi menurut saya pelabuhan dan bandara enggak usalah dikasih asing. Kalau trafiknya bagus pasti untung semua orang pasti mau," tuturnya.
Sementara, Haryadi menilai investor asing tidak akan ada yang tertarik jika pemerintah hanya membuka bandara yang memiliki lalu lintas rendah.
"Jadi kalau ditawarkan ke asing enggak mungkin asing mau yang kecil-kecil, pasti dia maunya yang gede-gede,"ujarnya.
Dia menambahkan jika investasi di bandara besar dibuka untuk asing maka investor asing akan berlomba-lomba masuk ke ke sektor tersebut. Apalgi mengingat bandara merupakan sektor yang memiliki prospek yang cukup bagus karena berhubungan juga dengan perhotelan dan logistik.
"Iya, mereka akan berlomba-lomba masuk. Jadi kurang pas aja, masa dagingnya kita kasi ke asing, harus lebih taktis dong," tandasnya. (kie) (wdi)
Berita Selengkapnya Klik di Sini