SAHAM DAN VALAS
Sabtu, 26 Oktober 2013 13:41 wib
Petrus Paulus Lelyemin - Okezone
Ilustrasi. (Foto: okezone.com)
JAKARTA - Setelah memutuskan menghentikan dan menutup kegiatan operasi kilang Etanol yang telah beroperasi sejak tahun 2009 di Lampung, PT Medco Energi Internasional Tbk mencatat kerugian sebesar USD20 juta atau setara dengan Rp220,3 miliar (Rp11.015 per USD). Ini merupakan akibat dari imparment (penurunan nilai aset) yang terjadi.
"Penutupan operasi kilang Etanol merupakan langkah strategis perseroan untuk fokus pada bisnis eksplorasi dan produksi migas," ujar Direktur Utama dan CEO MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone di Jakarta, Sabtu, (26/10/2013).
Menurut dia langkah penutupan tersebut akan diikuti dengan usaha divestasi kilang etanol yang saat ini sedang dikerjakan. "Kami berharap itu (proses divestasi) dapat selesai secepatnya," tambahnya.
Penutupan kilang Etanol tersebut, dilakukan Medco Energi karena pasokan bahan baku yang berkesinambungan untuk operasi kilang tidak mencukupi.
Sejak awal tahun ini, Medco fokus pada bisnis Eksplorasi & Produksi (E&P), termasuk meningkatkan jumlah cadangan migas melalui kegiatan eksplorasi.
Perseroan dan mitra-mitranya mengalokasikan anggaran eksplorasi tahun 2013 sekitar USD120 juta dan sampai dengan Juli 2013 realisasi penggunaan anggaran telah mencapai di kisaran USD50 juta. Perseroan berharap mendapatkan cadangan baru sejumlah 130 MMBOE (kotor) dari kegiatan eksplorasi pada akhir tahun 2013.
Di Indonesia, Medco Energi berhasil dengan penemuan gas dari Matang-1 di Blok A, Aceh pada bulan Mei 2013. Pengujian menyimpulkan temuan gas pada tingkat 25 MMSCF per hari dengan kandungan H2S rendah dan 15 persen CO2. Rencana tindak lanjut saat ini sedang dilakukan sampai akhir tahun 2013 untuk mendefinisikan penemuan ini lebih baik.
(rhs)
Berita Selengkapnya Klik di Sini