Created on Friday, 25 October 2013 16:48 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Setelah mendapatkan kritik dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pemerintah DKI Jakarta segera menambah zona pengelolaan limbah. Sebelumnya, kementerian yang dipimpin Joko Kirmanto itu menyoalkan Ibukota yang hanya punya satu pengelolaan limbah dan kondisinya tidak terawat.
"Betul. Itu yang kita bilang, desain sanitasinya baru selesai. Kita mau kerjakan 2 lagi," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10). Politisi yang kerap disapa Ahok ini mengatakan, sebanyak 15 zona akan dibangun sebagai pusat pengelolaan limbah di Indonesia. Program tersebut didanai oleh pusat atas bantuan Badan Kerjasama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA).
Sementara itu, pengelolaan limbah di Jakarta dikerjakan langsung oleh Pemprov DKI. Penambahan 2 zona pengelolaan limbah di Jakarta yang dinilai memiliki masalah sanitasi terparah, lanjut Ahok, akan menerapkan konsep 'zero waste'. Salah satunya dengan mengaplikasikan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle) untuk zero waste.
Serta pengolahan ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber sampah untuk mengurangi beban pengangkutan (transport cost). "JICA yang bantu, dengan KemenPU. Kita kerjakan sendiri tahun depan. Kita pengen zero waste," kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengeluhkan pengelolaan limbah di Jakarta masih sedikit. "Masa ibukota negara pengelolaan limbah pusat paling jorok," ujarnya usai pameran Habitat Dunia 2013, Kamis (24/10) kemarin. (*/Zak)
Berita Lainnya :