NASIONAL
Senin, 19 Agustus 2013 02:02 wib
Tegar Arief Fadly - Okezone
ilustrasi (okezone)
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR menduga, banyaknuya aksi penembakan oleh orang tak dikenal terhadap anggota Polri adalah bentuk aksi balas dendam yang dilakukan jaringan terorisme.
"Saya yakin sasaran utama adalah Densus 88, tetapi mereka mencari sasaran mudah sehingga sesama anggota Polri yang pertahannya paling lemah yang menjadi sasaran," kata Anggota Komisi III, Eva Kusuma Sundari, kepada Okezone di Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Menurut Eva, meski ada lembaga intelejen yang memiliki program anti teror seperti BNPT, BIN, BAIS, dan BAKIN, namun tetap saja Densus 88 yang bergerak di penindakan. Sehingga wajar jika Polri menjadi sasaran karena dampaknya langsung ke jaringan teroris.
"Saya menduga ini perintah dengan menginstruksikan pembunuhan Polisi karena Polisi simbol negara," sambung politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sambung Eva, sebaiknya seluruh lembaga anti teror melakukan koordinasi dan mempunyai agenda bersama untuk memberantas terorisme secara tuntas.
"Ego sektoral dan tiadanya keseriusan dalam counter terorisme berakibat fatal karena mengumpankan aparat negara bidang keamanan yang innocent menjadi korban. Negara harus lebih pintar dan mumpuni supaya hak rasa aman rakyat terpenuhi," tutupnya.
(teb)
Berita Selengkapnya Klik di Sini