Sejumlah sekolah di Suriah juga diduduki oleh kelompok pemberontak.
Lembaga sosial Save The Children mengecam keras dugaan penggunaan bom napalm di salah satu sekolah di Suriah utara.
"Kami mengecam penggunaan senjata kimia, khususnya atas anak-anak, sebagai sebuah kejahatan dan mendesak apa pun tindakan yang diambil maka anak-anak harus menjadi prioritas untuk dilindungi dan aman dari kekerasan," seperti tertulis dalam pernyataannya.
Pernyataan itu menyusul program investigasi Panorama di BBC yang mewawancarai sejumlah saksi mata yang mengatakan sebuah pesawat tempur terbang rendah dan menjatuhkan bom di halaman bermain sekolah.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 10 siswa dan sejumlah lainnya menderita luka bakar.
Rekaman gambar memperlihatkan anak-anak dan orang dewasa -dengan pakaian yang terbakar- mendapat perawatan di lantai rumah sakit.
"Laporan yang mengejutkan dari BBC tentang dugaan serangan napalm di sebuah sekolah di Klik Suriah utara memperlihatkan sekolah yang mestinya merupakan tempat yang aman bagi anak-anak, sudah menjadi sasaran dalam konflik yang sengit ini," tutur Gareth Owen, Direktur Kemanusiaan Save The Children.
Dia menambahkan konflik yang berlangsung di Suriah selama dua tahun lebih sudah merusak maupun menghancurkan 4.000 sekolah di seluruh Suriah.
Beberapa dari sekolah juga diduduki oleh kelompok yang bertikai sehingga murid-murid tidak bisa menikmati pendidikan lagi.
"Di banyak tempat, anak-anak terlalu takut ke sekolah atau tidak ada lagi sekolah yang dituju."
Bagaimanapun Save The Children tetap berupaya membantu anak-anak agar tetap mendapat akses untuk pendidikan dengan mendirikan pusat-pusat belajar sementara.