Perjalanan kapal pencari suaka ilegal dari Indonesia kerap berakhir dengan kecelakaan
Polisi Australia menangkap lima orang pria dalam kasus penyelundupan manusia, setelah penyelidikan selama 12 bulan.
Mereka adalah anggota kunci dari beberapa sindikat yang terlibat dalam perencanaan atau memfasilitasi 132 kapal pencari suaka tujuan Australia, kata polisi.
Tiga orang yang berkebangsaan Afghanistan, satu Iran dan satu Pakistan itu telah dituntut dan akan segera dihadirkan di pengadilan.
Australia mengatakan terjadi peningkatan jumlah kapal pencari suaka yang tiba di negara itu dalam beberapa bulan terakhir.
Kapal-kapal itu berangkatKlik dari Indonesia dan mengangkut imigran gelap dari Iran, Afghanistan, Sri Lanka dan Irak.
Tujuan mereka adalah Pulau Christmas, wilayah Australia yang paling dekat dengan Indonesia.
Tetapi kapal itu biasanya adalah kapal kayu yang rapuh dan tidak didesain untuk perjalanan panjang atau untuk mengangkut banyak penumpang sehingga Klik kecelakaan pun kerap terjadi.
Asisten Kepala Polisi Federal Australia Steve Lancaster menyebut kelima orang yang ditangkap sebagai "pemain inti di sindikat mereka."
"Penangkapan ini akan berdampak pada siapa saja yang terlibat dalam sindikat-sindikat ini, tidak ada keraguan lagi, dan kami menjamin akan ada lebih banyak penangkapan lagi," kata Lancaster.
Mereka yang ditangkap menghadapi ancaman hukuman 10 tahun dan denda A$110.000 (Rp1,1 miliar).