Pengelola Lundsbergs sebelumnya mendapat peringatan dari inspektur sekolah.
Pihak berwenang Swedia memerintahkan penutupan sementara sekolah yang paling bergengsi di kota itu setelah dua siswanya dibakar dengan besi.
Dilaporkan bahwa sembilan siswa yang lebih tua membakar dua juniornya dengan menggunakan besi panas sebagai bagian dari tradisi memasuki semester baru.
Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari rangkaian dugaan kekerasan di sekolah asrama elite Lundsbergs, yang muridnya antara lain adalah Pangeran Carl Philip, putra Raja Swedia.
Masa perploncoan yang penuh dengan kekerasan maupun bullying atau gertakan pertama kali muncul menjadi perhatian pada 2011 dan inspektur sekolah mengatakan sudah berulang kali meminta agar pihak sekolah segera mengatasinya.
Dalam laporannya, inspektur sekolah antara lain meyebutkan perilaku yang tidak bisa diterima oleh masyarakat menjadi hal yang biasa di Lundsbergs.
"Hal itu di antaranya peraturan tidak resmi di kalangan siswa, termasuk permainan kekuasaan, kekerasan, dan juga ejekan yang menghina."
Kepala sekolahnya kini sudah dipecat dan sekolah akan ditutup selama enam bulan untuk memastikan pihak sekolah kelak bisa menjamin keselamatan para murid.
Lundsbergs yang didirikan tahun 1896 merupakan sekolah asrama yang paling tua di Swedia dan terletak di Storfors, sebuah desa kecil di Swedia tengah.
Muridnya sekitar 200 orang, baik perempuan maupun laki-laki, dengan usia antara 13-18 tahun dan berasal dari keluarga yang berada, termasuk keluarga kerajaan.
Beberapa tamatan Lundsbergs kini menjadi politisi terkenal, maupun pengusaha yang berhasil, dan Pangeran Carl Philip lulus dari sekolah ini pada 1999.
