ENERGI
Rabu, 28 Agustus 2013 16:51 wib
Dani Jumadil Akhir - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) akan membangun saluran transmisi lintas-negara yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia, dan menyediakan listrik ramah lingkungan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ke 8.000 rumah tangga.
"Kesepakatan ini merupakan wujud kerjasama jangka panjang dengan negara tetangga, dan sebuah langkah maju bagi terciptanya interkonektivitas ASEAN," ujar Kepala Perencanaan Sistem PLN, I Made Ro Sakya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
I Made menjelaskan, PLN saat ini menggunakan bahan bakar minyak untuk mengoperasikan pembangkit listrik di Kalimantan Barat. "Hal ini menyebabkan harga listrik di kawasan tersebut menjadi mahal, mencapai USD25 sen per kilowatt-jam (kWh)," jelasnya.
Dalam perjanjian kerjasama listrik yang disepakati dengan Sarawak, harga listrik di Kalimantan Barat dapat ditekan menjadi USD18 sen per kWh, sedangkan emisi karbon dioksida dari penggunaan pembangkit listrik tenaga minyak dapat dikurangi menjadi 400.000 ton per tahunnya sampai dengan 2020.
Menurut I Made, proyek ini akan membangun jaringan transmisi sepanjang 145 kilometer, pengembangan gardu distribusi dan satu gardu induk untuk menjamin pasokan listrik yang memadai di Kalimantan Barat.
"Selain itu, jaringan transmisi bertegangan tinggi and gardu induk lintas batas sepanjang 83 kilometer akan menghubungkan jaringan listrik Kalimantan Barat dengan Sarawak. Diperkirakan listrik sebesar 230 megawatt per jam dapat mengaliri jaringan tersebut," kata I Made. ()
Berita Selengkapnya Klik di Sini