Pages

Jumat, 30 Agustus 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com 
Disney Gifts for Everyone

Find the perfect gift for your family and friends at the Disney store. Explore merchandise of all your favorite characters.
From our sponsors
Pekerja restoran siap saji di AS mogok kerja
Aug 30th 2013, 05:00, by BBC Indonesia

mcdonald

Aksi demo berlangsung di sejumlah restoran siap saji di sekitar 60 kota di AS.

Para pekerja restoran siap saji di sejumlah kota di AS menggelar aksi mogok kerja.

Aksi ini digelar setelah Presiden Barack Obama dan sejumlah anggota parlemen meminta ada peningkatan upah minimum di AS.

Anggota Kongres meminta agar gaji saat ini dinaikkan menjadi US$9 atau Rp101.000 per jam dari sebelumnya US$7,25 (Rp81.000) yang dibuat tahun 2009.

Sementara para pekerja restoran siap saji menuntut kenaikan gaji sebesar US$15 atau sekitar Rp168.000 per jam, dua kali lipat dari sebelumnya.

Di New York City, sekitar 300 pendemo memenuhi restoran McDonald's dekat gedung Empire State.

Setidaknya ada 60 kota yang terimbas aksi mogok ini, selain New York ada Chicago, Detroit, Boston, Atlanta, Hartford, Los Angeles, Milwaukee dan St Louis.

Di restoran siap saji Wendy's di New York City, sekitar 150 pekerja berteriak: "Kami tidak bisa hidup dengan US$7,25".

Banyak pekerja mengatakan mereka tidak bertahan hidup dengan gaji minimum yang jika ditotal setahun mencapai US$15.000 atau sekitar Rp168 juta per tahun dengan catatan kerja penuh waktu, tetapi sangat jarang bagi mereka untuk bekerja penuh dalam seminggu.

Di Raleigh, North Carolina, sekitar 30 pekerja restoran siap saji menggelar protes di luar restoran Little Caesars.

Julio Wilson salah seorang pekerja mengatakan dia mendapatkan US$9 per jam dan telah bekerja di restoran tersebut selama enam bulan. Dia mengaku gaji yang dia terima tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan anaknya yang berusia lima tahun.

"Saya tahu saya mempertaruhkan pekerjaan saya, tetapi ini adalah hak saya untuk memperjuangkan apa yang pantas saya dapatkan," kata Wilson.

"Saya tahu saya mempertaruhkan pekerjaan saya, tetapi ini adalah hak saya untuk memperjuangkan apa yang pantas saya dapatkan"

Selain menuntut kenaikan US$15 per jam, pekerja juga meminta ada kebebasan berserikat bagi mereka tanpa ada intervensi dari pengusaha.

Menanggapi tuntutan ini, dua restoran siap saji terbesar McDonald's dan Burger King Worldwide menyatakan mereka tidak memutuskan pembayaran gaji di mayoritas restoran mereka di AS yang mengoperasikan sendiri dengan sistem waralaba.

Selain itu kedua perusahaan ini juga berlasan bahwa kenaikan gaji akan menyebabkan kenaikan biaya dan harga.

Seorang juru bicara Asosiasi Restoran Nasional kepada kantor berita AP mengatakan gaji rendah menggambarkan bahwa kebanyakan para pekerja restoran siap saji adalah orang muda dengan pengalaman kerja yang sedikit.

Tetapi Mary Kay Henry, dari Serikat Pekerja Layanan Internasional, serikat buruh yang mendukung aksi mogok ini, mengatakan banyak pekerja restoran siap saji yang bukan lagi remaja.

"Gaji tengah bagi pekerja pelayanan sebesar US$9,08 per jam masih jauh dari garis kemiskinan yang dibuat pemerintah federal, bagi mereka yang cukup beruntung mendapatkan 40 jam kerja selama seminggu dan tidak pernah absen sakit," katanya.

Industri restoran siap saji di AS dalam kecaman karena sistem kerja paruh waktu, padahal pada sektor ini menyumbang peningkatan angka tenaga kerja sejak resesi lalu.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions