FISKAL & MONETER
Rabu, 28 Agustus 2013 16:46 wib
Fakhri Rezy - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami penurunan. Salah satunya disebabkan oleh The Federal Reserve yang hendak mengurangi stimulusnya secara bertahap hingga tahun depan.
Akibatnya, nilai tukar Rupiah pun bergerak liar dalam beberapa minggu belakangan. Rupiah yang tadinya nyaman di kisaran Rp9.800 per USD, tiba-tiba saja terpuruk hingga Rp11.400 per USD. Oleh karena itu, pemerintah berencana merevisi asumsi nilai tukar Rupiah pada Rancangan-APBN 2014.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan, saat Rancangan-APBN 2014 dibentuk, pemerintah belum memperhitungkan krisis global yang sangat menghantam ini.
"Semua ini enggak ada yang nyangka akan terjadi," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Karenanya, pemerintah mematok nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam Rancangan-APBN 2014 diubah menjadi Rp10.000-10.500 per USD, tercatat Rp9.750 per USD. ()
Berita Selengkapnya Klik di Sini