NEWS KAMPUS
Sabtu, 20 Juli 2013 09:15 wib
Rachmad Faisal Harahap - Okezone
Suasana buka puasa di Binus. (Foto: Rachmad Faisal Harahap/Okezone)
JAKARTA - Kampus punya berbagai cara untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. Salah satunya dilakukan Universitas Bina Nusantara melalui acara buka puasa bersama dengan anak-anak dari Panti Yatim Indonesia, Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1434 H, mahasiswa Binus International yang tergabung dalam Binusian Moslem Society (BMS) mengadakan BMS Chatting 2013: Charity & Breakfasting. Sekira 35 anak dari Panti Yatim Indonesia serta pengurus mushola Binus International diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Selain berbuka puasa, acara BMS Chatting 2013 dimeriahkan dengan permainan, penampilan musik, kultum, dan tausiyah.
Sebagai wujud syukur atas berkah yang telah diterima selama ini dan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan, mahasiswa Binus International juga memberikan santunan bagi anak-anak yatim piatu dari Panti Yatim Indonesia yang sebagian besar masih duduk di bangku SD-SMP. Untuk mewujudkan kegiatan ini, panitia melakukan pencarian dana dengan berjualan makanan berbuka puasa di lingkungan kampus serta mengumpulkan sumbangan dari mahasiswa.
"Selain untuk mempererat tali persaudaraan, kegiatan ini menjadi sarana bagi kami untuk mengembangkan soft skill, di mana kami didorong dan dimotivasi untuk mengambil tanggung jawab dalam mengelola kegiatan ini agar terlaksana dengan baik," ujar Ketua Panitia BMS Chatting 2013 Ruby Robiah Al-Adawiyah, di Kampus Binus International, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013) malam.
Puluhan anak-anak Panti Yatim Indonesia dan civitas academica Universitas Bina Nusantara berbaur mendengarkan kultum yang disampaikan Imam Sufian Sauri. Mengusung tema "Puasa Sebagai Keimanan", Imam bercerita tentang mengenai islam yang mewajibkan berpuasa.
Menurut Imam, ada beberapa orang yang mengaku islam tapi tidak beriman, dan sebaliknya orang yang beriman sudah pasti Islam. "Banyak orang yang mengakui Islam tapi tidak pernah melakukan ibadahnya seperti berpuasa, Islam belum tentu beriman, tapi orang yang beriman sudah pasti Islam," katanya.
Lanjutnya, selain itu berbicara tentang puasa dan rukun wudhu, yang membatalkan wudhu, dan keutamaan puasa.
"Diwajibkan orang-orang yang beriman itu berpuasa, orang yang menjalankan secara Islam harus beriman, jadi diwajibkan berpuasa. Zaman nabi juga ada puasa, syariat atau ketentuannya tidak seperti sekarang ini," katanya.
Dia mengimbuh bahwa tujuan berpuasa yaitu menahan nafsu, karena banyak sekali pahalanya dilipatgandakan. (ade)
Berita Selengkapnya Klik di Sini 
