Pages

Rabu, 17 Juli 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Presiden SBY akurkan Sampang akhir Juli
Jul 17th 2013, 10:59, by BBC Indonesia

Warga Syiah Sampang

Pemerintah menjanjikan relokasi hanya bersifat sementara untuk warga Syiah Sampang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan memimpin langsung upaya rekonsiliasi antara penganut Syiah dan kelompok yang menentang mereka di Sampang, Madura pada akhir Juli.

Menurut penganut Syiah asal Sampang yang kini diungsikan di Rumah Susun Puspa Agro, Sidoarjo Jawa Timur, janji ini disampaikan presiden dalam pertemuan di Cikeas, akhir pekan lalu.

"Kami mendengar janji Bapak Presiden itu, yang akan memimpin upaya rekonsiliasi di Surabaya antara akhir Juli ini atau awal Agustus," kata Ahmad Hidayat dari organisasi Ahlul Bait Indonesia, yang mewakili sekelompok warga asal Sampang di Sidoarjo.

Pertemuan dengan Presiden SBY di rumah pribadi di Cikeas itu sendiri merupakan buah dari perjalanan sekelompok warga yang nekat bersepeda dari Sidoarjo ke Jakarta selama 16 hari dan mengancam bertahan di Jakarta hingga dapat berjumpa dengan presiden.

Hidayat mengatakan janji memimpin langsung forum rekonsiliasi adalah harapan terbesar penganut Syiah untuk kembali ke kampung halamannya. Mereka menolak pilihan lain diluar itu.

"Selama bertemu Presiden, tidak pernah sama sekali pun disebut-sebut soal relokasi. Kami pegang janji Presiden itu, diucapkan di bulan Ramadan, dicatat Allah," kata Hidayat dengan nada tinggi menjawab pertanyaan Dewi Safitri dari BBC Indonesia.

Bersifat sementara

Opsi relokasi dan kembali ke Sampang diungkap Menko Polkam Djoko Suyanto saat memimpin rapat koordinasi Senin (15/07) lalu.

"Apa rekomendasinya? Tidak ada. Tidak bisa selesaikan masalah Sampang dalam beberapa bulan."

Rapat menyebut warga Syiah Sampang yang mengungsi di Sidoarjo saat ini mencapai 2.035 jiwa dari 69 kepala keluarga dan keberadaan mereka di sana menurut Jakarta, bersifat sementara.

Sikap langsung menolak opsi yang ditawarkan forum rekonsiliasi ini dikritik Professor Abd A'la yang ditugasi pemerintah menyiapkan jalannya rekonsiliasi.

"Seharusnya dengar saja dulu, kita berpandangan terbuka. Kalau masing-masing pihak bersikeras begini, kapan bisa ketemu," keluh A'la yang mengaku sudah beberapa kali bertemu dua pihak.

Pilihan untuk langsung kembali ke Sampang menurut A'la yang juga Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, bukan tanpa risiko dan karena itu harus ditimbang matang.

Ia mengatakan kembali ke Sampang adalah pilihan terbaik.

"Tetapi apakah mereka perlu dijaga terus-menerus oleh aparat kemanan seperti sedang (berada) dalam status darurat militer? Sebaliknya, apa relokasi juga menyelesaikan masalah?" katanya.

Pemda Sampang memperkirakan perlu waktu hingga sedikitnya tiga tahun agar warga yang kini mengungsi bisa sepenuhnya kembali.

Warga Syiah

Ribuan warga Syiah Sampang, Madura, diungsikan ke Sidoarjo.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Sampang Rudi Setiadhi mengatakan saat ini Pemkab tengah berusaha membuka wilayah konflik dan membangun sejumlah infrastruktur untuk mencegah daerah itu terus tertutup.

Salahkan Pemkab

Isolasi desa-desa yang menjadi kampung penganut Syiah di Sampang dianggap turut menyebabkan masyarakat setempat kerap bentrok karena terlalu keras dengan pandangannya masing-masing.

Namun Rudi juga mempertanyakan sikap pusat, termasuk terjunnya presiden secara langsung dalam hal ini, yang dinilainya justru akan membuat persoalan berlarut.

"Konflik Sampang ini sudah berapa tahun? Dari (tahun) dua ribu berapa itu? Nah datanglah pejabat petinggi dari Jakarta itu, tang-tung-tang-tung datang tanya nyalahkan pulang," kritik Rudi.

Ia merasa Pemkab selama ini banyak dituding bersalah tanpa pernah disodori solusi.

"Apa rekomendasinya? Tidak ada. Tidak bisa selesaikan masalah Sampang dalam beberapa bulan."

Presiden diperkirakan akan menggelar forum rekonsiliasi di Surabaya dalam satu hari dari rencana kunjungannya ke Surabaya pada akhir Juli hingga awal Agustus.

Konflik kekerasan di Sampang mencuat menjadi pemberitaan nasional sejak 2002 dan setelah itu muncul berbagai bentrokan susulan.

Tahun lalu seorang penganut Syiah meninggal dunia saat komunitas di Sampang diserbu kelompok lain.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions