SEMARANG - Dua rumah di Desa Bumirejo, Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, tertimbun longsor. Peristiwa itu terjadi setelah Kota Semarang diguyur hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejak Senin kemarin.
Dua rumah yang tertimbun longsor itu, diketahui milik Marjuki (60) dan Darman (33) warga Bumirejo. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, karena saat kejadian keadaan rumah Marjuki dalam keadaan kosong. Sedangkan rumah Darman hanya tertimpa longsoran batu dan pasir pada bagian belakang.
"Hujan lebat yang terjadi tiba-tiba disaat cuaca panas memang sangat berbahaya. Tidak menutup kemungkinan hal itu menjadi pemicu bencana alam," terang Kasdim 0733 BS/ Semarang, Mayor Kavaleri Burhanudin, di lokasi kejadian (12/11/2013).
"Bisa juga selain disebabkan hujan deras, longsor tersebut terjadi lantaran tidak adanya talud atau tembok penahan," tambah Burhanudin.
Lebih lanjut dia menerangkan, Marjuki tinggal seorang diri di rumahnya. Saat longsor terjadi, dia sedang pergi ke masjid. "Untungnya pak Marjuki sedang ke masjid saat kejadian," ujar Burhanudin.
Sementara itu, korban longsor lainnya, Darman, menuturkan, longsor yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu berlangsung singkat. Suara gaduh dan gemuruh terdengar menjelang waktu Ashar. Tanah yang berada di ketinggian empat meter runtuh mengenai rumah Marjuki hingga rata dengan tanah.
"Rumah pak Marjuki rata sama tanah, sedangkan rumah saya hanya bagian belakangnya saja," tutur Darman.
Hingga malam ini, warga setempat masih melakukan kerja bakti untuk mengevakuasi perabot rumah milik Marjuki dengan dibantu beberapa anggota Koramil setempat. Rencananya, besok pagi anggota Kodim 0733 BS/Semarang akan melaksanakan kegiatan karya bakti TNI untuk membantu warga dan membuat tembok penahan darurat serta memasang terpal guna menghindakan air hujan ke lokasi longsor.
(ris)