ENERGI
Jum'at, 25 Oktober 2013 16:41 wib
Hendra Kusuma - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Forbes)
JAKARTA - Pemerintah terus dihadapi permasalahan defisit neraca perdagangan. Oleh karena itu, ada tiga sumber defisit neraca perdagangan Indonesia yang memang membutuhkan perhatian dan penyelesaian.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti di acara Rakornas Memberdayakan Investor dan Produk Lokal Indonesia untuk Menjadi Pemain Utama di Pasar Global di Shangrila Hotel, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
"Tiga sumber defisit, yang pertama itu Migas. Liftingnya kurang, bagaimana enggak bisa turun? Investasi di bidang migas keharusan yang tidak bisa ditawar, besar sekali potensinya. Isinya investasi semua," katanya.
Yang kedua, kata Bayu, bahan baku dan bahan modal. Di mana 93 persen pada sektor non migas dikuasai oleh bahan baku dan tujuh persennya hanya dikuasai bahan modal. Dirinya memberi contoh pabrik tepung telur yang mengalami permintaan bertumbuh signifikan.
"Salah satu impor yang naik di Jawa Timur adalah tepung telur, bahan baku untuk makanan, di berita ada peternakan produksinya banyak telur yang tidak terpakai. Yang terjadi adalah banyak telur segar yang tidak terpakai dan investasi pun tidak ada, ini menjadi peluang untuk berinvestasi," tambahnya.
Sementara itu, yang ketiga, lanjut Bayu, sektor jasa, saat melakukan impor, 95 persen pasti menggunakan jasa asing. "Jasa, 95 persen yang kita impor itu menggunakan jasa asing, makanya kita harus investasi. Tiga ini skalanya luar biasa besar menjadi ladang investasi," tukas dia. (kie) (wdi)
Berita Selengkapnya Klik di Sini