
Kawasan Ghazni pernah digambarkan pasukan NATO sebagai daerah paling bahaya.
Serangan bom di pinggir jalan di propinsi Ghazni, menewaskan 17 orang yang tengah menuju pesta pernikahan, kata para pejabat.
Para pejabat mengatakan sebagian besar korban yang meninggal adalah wanita dan anak-anak yang bertolak menuju pesta pernikahan dengan minibus.
Militan Taliban menyanggah bertanggung jawab atas serangan itu.
Warga sipil Afghanistan sering menjadi korban serangan bom pinggir jalan yang dipasang tersangka militan Taliban.
Kelompok militan ini biasanya mencari sasaran pasukan keamanan dan para pejabat.
Namun, seorang juru bicara Taliban mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas serangan itu dan tidak beroperasi di daerah tersebut.
Bulan Juni lalu, NATO menyerahkan tanggung jawab keamanan sepenuhnya kepada pasukan Afghanistan, namun sekitar 97.000 Klik tentara NATO masih berada di negara itu.
Serangan hari Minggu (27/10) terjadi di kawasan Pashtun di bagian timur propinsi Ghazni.
Minibus - yang penuh dengan penumpang itu- hancur akibat bom pinggir jalan itu.
Gubenur propinsi mengatakan jumlah korban jauh lebih banyak dari yang disebutkan dan petugas penyelamat masih meneliti puing-puing bus.
Sebagian besar kawasan luar kota di propinsi Ghazni dikuasai Taliban dan kawasan Ander - tempat ledakan terjadi- pernah digambarkan NATO sebagai daerah yang paling berbahaya, kata wartawan BBC David Loyn di Kabul.
Pasukan keamanan yang dipimpin NATO, Isaf, saat ini terdiri dari pasukan dari 50 negara, sebagian besar - 68.000 di antaranya dari Amerika Serikat.
Pasukan NATO memberikan bantuan militer bila diperlukan.