Serangkaian insiden fatal melanda pabrik garmen di Bangladesh sepanjang tahun ini.
Pemerintah Bangladesh dan Organisasi Perburuhan PBB, ILO, meluncurkan program senilai US$24 juta untuk perbaikan kondisi kerja buruh pabrik.
Prakarsa tersebut didanai oleh pemerintah Inggris dan Belanda dengan tujuan meningkatkan keselamatan dari kebakaran dan pembangunan gedung yang lebih baik.
Sebagian dana juga akan disediakan khusus untuk meningkatkan hak-hak pekerja, yang selama ini diabaikan.
Wartawan BBC di ibukota Dhaka, Mahfuz Sadique, melaporkan program selama tiga setengah tahun tersebut diluncurkan setelah serangkaian kecelakaan dalam sektor industri garmen di negara itu.
Awal bulan ini Klik kebakaran di sebuah pabrik tekstil yang menewaskan sembilan orang menggarisbawahi masalah keselamatan kerja setelah ambruknya sebuah gedung yang Klik menewaskan hampir 1.000 orang pada bulan April.
Program antara lain digunakan untuk meningkatkan keselamatan dari kebakaran.
Di dalam gedung yang tertetak di pinggiran Dhaka terdapat beberapa pabrik garmen yang pemasok produknya untuk jaringan pertokoan di Inggris maupun Amerika Serikat.
Sekitar sebulan setelah peristiwa yang membuat warga Bangladesh marah, Klik sebuah pabrik Klik di Dhaka terbakar dengan korban tewas sedikitnya delapan orang.
Industri garmen merupakan sumber devisa utama Bangladesh dengan perkiraan nilai eksport sekitar US$20 miliar atau 4/5 dari total ekspor negara tersebut.
Bagaimanapun wartawan kami melaporkan bahwa program ini dibayang-bayangi dengan persoalan koordinasi di lapangan.
ILO sebenarnya sudah mulai mengupayakan penerapan dari beberapa rencana yang tercakup dalam prakarsa terbaru ini di lapangan.
Namun kebakaran awal bulan tetap menimbulkan pertanyaan tentang risiko yang dihadapi para pekerja industri tekstil Bangladesh.