SOLO - Abdi dalem Kasunanan Surakarta berharap Mahkamah Konsititusi (MK), mengabulkan uji materi yang diajukan pihak keraton meminta kembali keistimewaan Surakarta. Sebagai bentuk dukungan mereka menggelar doa bersama dan memotong tumpeng.
Salah seorang abdi dalem, Sumarsih, mengatakan, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mengembalikan keistimewaan Surakarta, seperti pada 1945 silam. Menurutnya, Surakarta merupakan Daerah Istimewa pertama yang bergabung NKRI sesuai Piagam Kedudukan Presiden RI pada 19 Agustus 1945.
"Kami meminta pemerintah mengembalikan Daerah Istimewa, sesuai Pasal 18 UUD 1945. Karena kami juga punya hak untuk sebagai Daerah Istimewa," jelas Sumarsih yang diamini abdi dalem lainnya, saat ditemuiOkezone, di Keraton Solo, Jawa Tengah, Rabu (21/8/2013).
Dia menambahkan, saat Indonesia merdeka, Kasunanan Surakarta dengan suka rela menyatakan bergabung kepada Republik Indonesia. Bahkan saat keistimewaan masih diberlakukan, Keraton Surakarta yang pertama kali mengucapkan selamat atas kemerdekaan Indonesia, sebelum negara lain.
Fakta tersebut yang menjadi dasar dia bersama abdi dalem lainnya mendukung keistimewaan Surakarta. Selain itu, pihaknya juga menginginkan agar masyarakat Solo mengetahui sejarah, agar memahami keinginan keraton yang bersikukuh meminta keistimewaan dikembalikan ke Surakarta.
Dalam doa bersama mendukung keistimewaan Surakarta, para abdi dalem yang rata-rata telah berusia lanjut itu menggelar tumpeng di atas tikar. Setelah didoakan, tumpeng dipotong dan dimakan bersama-sama.
(tbn)
