Created on Thursday, 03 October 2013 15:06 Published Date

Bali, GATRAnews - Peran UMKM ternyata sangat penting dalam agenda perhelatan KTT APEC 2013 kali ini. Hal ini disampaikan Anindya Bakrie anggota Dewan Penasehat Ekonomi APEC (ABAC) dari delegasi Indonesia saat ditemui dalam pertemuan ke-4 ABAC di Jimbaran-Bali, Rabu (2/10). Menurutnya, peran UMKM layaknya tulang punggung pada perekonomian di Indonesia bahkan Negara Asia Pasifik sendiri. Ia mencontohkan peran UMKM saat melemahnya perekonmian di Indonesia pada tahun 1998, ternyata menjadi daya ungkit yang positif.
Tentunya, lanjut Anindya, UMKM tak harus diprioritaskan untuk group yang besar melainkan inklusif kepada seluruh sector usaha kecil menengah yang ada. Anindya juga menyatakan bahwa semestinya, dalam pembahasan KTT APEC 2013 ini, UMKM tak hanya diberikan akses keuangan saja, melainkan tehnologi ternyata sangat penting untuk menyokongnya. Dan dengan adanya moment penting APEC ini, UMKM diharapkan memiliki jaringan yang luas dan selalu terbuka.
Dengan alasan itu, imbuhnya, ABAC pada tanggal 5 Oktober 2013 nanti membuka ruang kepada UMKM untuk bertemu dalam event APEC- SMEE Summit yang membuka ruang untuk berjaringan secara luas diantara UMKM antar Negara. Dengan begitu ABAC mencoba memberikan penguatan kapasita kepada UMKM. Tentunya, negara yang maju diharapkan membantu UMKM yang hidup di negara yang belum beruntung atau belum maju.
"Jadi, kami di ABAC fokus pada capacity building," katanya. "Dalam agenda ABAC kali kata kunci yang penting adalah partnership resilience," imbuhnya. Diartikan oleh Anindya, bahwa saat ini hal yangpenting adalah bersama-sama dengan negara lain untuk melangkah menuju pertumbuhan. Ia menyatakan bahwa saat ini merupakan momen yang membahagiakan karena pertumbuha di Indonesia makin positif. Jadi memperkuat partnership dan resilience ini membuktikan bahwa ekonomi di kawasan Asia Pasifik ini memang tumbuh. "Asia Pasifik ini kan segalanya serba tumbuh 60%, entah itu dari investasi, penduduk atau perdagangan sekalipun.
Jadi nanti yang akan dibicarakan oleh semua pempimin yang ada di sini (Bali,red) itu akan menjadi kunci. Tentunya,kita sebagai house akan memainkan perannya," jelas Anindya. Tetapi point pentingnya, katanya, kami akan berbicara kepada pemimpin ekonomi di negara Asia Pasifik. Karenanya ABAC memiliki komitmen untuk mebantu perekonomian di setiap Negara. "Maka kami sewajarnya hadir untuk momentum penting ini," jelasnya. Kepentingan yang lain, dikatakan Anindya yang berharap agenda infrstruktur menjadi agenda negara-negara APEC bisa tercapai. Karena egenda konektivitas yang sedang digagas, tak lain merupakan lanjutan dari agenda Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). (ANS)
Berita Lainnya :