SLEMAN - Tragis yang dialami Sri Umiyati Sunaryo (70) warga Kepatihan, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Dia tewas mengenaskan dibunuh orang misterius di rumahnya yang berjarak sekira dua kilometer ke arah barat menuju Candi Prambanan.
Terdapat luka serius di kepala dan punggung perempuan yang tinggal seorang diri karena suaminya sudah lama meninggal. Sementara, anak angkatnya tidak tinggal satu rumah dengannya yang berada tepat di depan SMA Negeri 1 Kalasan tersebut.
Diduga, korban dihabisi perampok yang menyambangi rumahnya sejak Rabu, 21 Agustus pagi. Korban baru diketahui meninggal bersimbah darah dengan posisi tengkurap di kamar tamu pada Rabu malam.
Adik ipar korban, Satari (76), syok saat pertama kali melihat korban tewas mengenaskan. Istrinya, Mujiharti berulangkali menghubungi korban sejak pagi hingga sore melalui telefon, tetapi tidak direspon.
"Istri saya minta untuk mengecek. Sampai di sini saya sempat curiga karena lampu tidak menyala," kata Satari.
Dia membuka pintu gerbang dan berjalan menuju rumah kakak iparnya itu. Sampai depan pintu rumah, dia semakin bertambah curiga karena pintu samping dalam keadaan terbuka.
"Saya panggil-pangil 'bude-bude', tetapi tidak dijawab, keadaannya gelap dan sepi," imbuhnya.
Karena sudah terbiasa, Satari masuk ke dalam rumah yang dalam keadaan terbuka. Rasa curiga bertambah saat dia melihat kamar pribadi kakak iparnya sudah dalam kondisi terbuka serta berantakan.
"Saya hidupkan lampu-lampunya, saya panggil lagi 'bude-bude' tidak ada jawaban," jelasnya.
Satari mengecek ke kamar mandi ternyata kosong, tidak ada kakak iparnya. Dia berjalan menuju ruang tamu kaget bercampur takut ketika mendapati kakaknya sudah dalam keadaan berlumuran darah tertelungkup.
"Saya berteriak, tetangga berdatangan, setelah itu engak tahu lagi," katanya.
Mendengar teriakan Satari, tetangga sekitar mendatanginya. Mengetahui hal itu, warga melapor ke pihak Kepolisian. Tak lama kemudian, petugas Polsek Kalasan mendatangi rumah korban.
Setelah melakukan olah identifikasi selama kurang lebih satu jam, jenazah korban dibawa menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Polda DIY menuju RSUP Sarjito untuk diautopsi.
Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman, mengatakan masih mendalami kejadian pembunuhan tersebut. Polisi maupun pihak keluarga korban belum merinci apa saja barang yang hilang dibawa kabur perampok sekaligus pembunuh korban.
"Masih kita dalami, kita belum mengetahui karena masih dalam olah TKP," kata Hery.
(tbn)
