Pages

Selasa, 06 Agustus 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com 
Kementerian PU: Tiap Tahun 260 Km Jalan Pantura Diperbaiki
Aug 5th 2013, 16:45

Created on Monday, 05 August 2013 22:06 Published Date

Kendaraan Pemudik Melintas di Jalan yang Rusak dan Berdebu di Jalur Pantura (ANTARA/Oky Lukmansyah)Jakarta, GATRAnews - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selalu berupaya meningkatkan kapasitas jalan nasional setiap tahunnya. Wakil Menteri PU Hermanto Dardak mencontohkan kapasitas jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa mulai dari Jakarta hingga Kudus, Jawa Tengah, yang seluruhnya telah ditingkatkan menjadi empat lajur dilengkapi pembatas jalan berupa median.

"Kita mengidentifikasi kebutuhan, setiap tahunnya kita selalu meningkatkan kapasitas jalan nasional yang kita punya," tegas Hermanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/8).

Hermanto menerangkan, untuk peningkatan jalan nasional di Jawa pada tahun ini, di antaranya telah dioperasionalisasikannya jalan viaduct Gentong di Jawa Barat. Jalan itu diharapkan dapat mengurai kemacetan yang selalu terjadi setiap tahunnya. Tahun sebelumnya Kementerian PU juga telah mengoperasikan Lingkar Nagrek.

Selain itu, ada tiga jembatan layang (fly over) yang dapat difungsikan pada arus mudik 2013. Jembatan layang itu adalah Kalibanteng di Kota Semarang, Jombor di Yogyakarta dan Peterongan di Jombang, Jawa Timur. Hermanto menyebutkan, pemudik kali ini juga sudah bisa melewati jalan tol Ungaran-Bawen di Jawa Tengah.

Wakil Menteri PU mengakui, ketiga fly over dan tol Ungaran-Bawen tersebut belum rampung sepenuhnya,  namun tetap difungsikan demi mendukung kelancaran arus mudik kali ini. Untuk itu, Kementerian PU telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian demi menjaga dan mengatur kendaraan yang melintasi jalan-jalan baru tersebut.

Kementerian PU selain menambah kapasitas jalan, juga menangani jalan melalui rehabilitasi dan rekonstruksi. "Kita melakukan rekonstruksi untuk jalan yang umurnya sudah 10 tahun. Itu sesuai desain layanan jalan yang kita buat. Selain itu pada jalan yang umurnya lima tahun kita lakukan rehabilitasi," ungkap Hermanto.

Dari 1300 km jalan di jalur pantai utara Jawa, Hermanto mengatakan terdapat 260 km jalan di lokasi berbeda yang dilakukan penanganan berupa rehabilitasi maupun rekonstruksi karena jatuh tempo setelah 10 tahun .

"Intinya kita menangani 1300 km di Pantura yang umurnya 10 tahun, artinya setiap tahun yang kita rekonstruksi jatuh tempo itu sekitar 130 km dan yang kita rehabilitasi 130 km, artinya ada 260 km yang kita tangani di lokasi nya beda-beda, jadi ini akan kembali lagi 5 tahun sampai 10 tahun dan  bukan berarti menangani di tempat yang sama dan umurnya hanya 2 atau 3 tahun tetapi tetap umur jalan itu 10 tahun," jelas Hermanto.

Dia juga menegaskan jalan nasional di Indonesia seperti Pantura sudah didesain standar internasional yaitu dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) 10 ton.  Menurutnya hampir seluruh jalan nasional di negara lain didesain dengan MST serupa, meskipun ada juga yang menerapkan MST 12 ton pada beberapa negara Eropa.

"Namun beban Pantura memang semakin berat dengan terus bertambahnya volume kendaraan dan juga peningkatan kendaraan berat dari 20% pada 2007 menjadi 40% pada saat itu," terangnya.

Hermanto mengungkapkan daya rusak kendaraan yang mengangkut beban dua kali lipat, secara teknis mempunyai daya rusak 16 kali lipat. Artinya biaya yang dikeluarkan 16 kali lipat lebih besar.

"Beban lebih tadi tentunya harapan kami tertib manfaat dan jalan itu penting, memang di jalan nasional yang diizinkan itu 10 ton, diharapkan  kalau ngangkut dengan beban 35 ton itu jangan menggunakan kendaraan 2 as tapi 4 as," tutur Hermanto. (*/DKu)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions