Kuil Yasukuni merupakan penghormatan bagi warga Jepang yang tewas dalam PD II.
Dua menteri kabinet Jepang dan puluhan anggota parlemen mengunjungi kuil Yasukuni untuk memperingati kekalahan Jepang dalam Perdang Dunia II.
Menteri Dalam Negeri Yoshitaka Shindo dan Menteri Urusan Korea Utara, Keiji Furuya, berkunjung Kamis 15 Agustus pagi ke kuil yang terletak di Tokyo tersebut.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengirimkan pesan namun tidak hadir, yang tampaknya ditujukan untuk mengurangi ketegangan dengan negara-negara tetangga.
Kuil Yasukuni merupakan penghormatan bagi 2,5 juta warga Klik Jepang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang tewas dalam perang.
Beberapa di antara mereka adalah penjahat perang yang terlibat dalam kekejaman di negara-negara Asia yang sempat dijajah Jepang, antara lain Perdana Menteri Jenderal Hideki Tojo, yang dieksekusi karena kejahatan perang pada tahun 1948.
Kunjungan para politisi ke kuil ini selalu mendapat kecaman dari Klik Cina dan Klik Korea Selatan yang melihat kuil sebagai lambang dari invasi Jepang.
Negara-negara Asia lain melihat Yasukuni sebagai lambang militerisme Jepang.
Dan beberapa jam setelah kunjungan, Cina memanggil Duta Besar Jepang untuk menyampaikan protes dengan mengatakan kunjungan itu secara serius melukai perasaan rakyat Cina.
Bulan April, Klik Korea Selatan menyampaikan Klik protes atas kunjungan sejumlah anggota parlemen untuk berdoa menandai festival musim semi.
Wartawan BBC di Tokyo, Rupert Wingfield-Hayes, melaporkan Yasukuni juga memicu kontroversi karena museumnya memaparkan sejarah PD II versi Jepang yang mengabaikan maupun membantah kejahatan yang dilakukan Jepang di kawasan Asia.
Kunjungan tahun ini terjadi ketika ketegangan Jepang dan Cina meningkat terkait dengan kepulauan di Laut Cina Timur, yang disebut Diayou oleh Cina namun Jepang memberi nama Senkaku.
Salah satu puncak ketegangan kedua negara adalah ketika Klik Angkatan Laut Cina mengunci radarnya keKlik arah satuKlik kapal perusak Jepang di Laut Cina Timur awal 2013.
Ketegangan kedua negara Jepang meningkat Klik setelah pemerintah Klik Jepang membeli tiga dari lima pulau di Kepulauan Senkaku dari individu pemiliknya pada September 2012.