NEWS KAMPUS
Jum'at, 04 Oktober 2013 14:11 wib
Margaret Puspitarini - Okezone
Foto : Pangdam Dicky W Usman saat memberikan kuliah umum di Unmul/Unmul
JAKARTA - Bagi bangsa Indonesia demokrasi adalah pilihan karena merupakan tatanan kenegaraan yang paling sesuai dengan martabat manusia. Demokrasi juga menghormati dan menjamin pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM).
Demikian disampaikan Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Mayor Jendral (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Dicky W Usman saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Kuliah umum tersebut bertajuk Membangun Ketahanan Wilayah Melalui Pemberdayaan Demokrasi yang Sesuai dengan Jati Diri Bangsa dalam rangka Menciptakan Stabilitas dan Kesejahteraan Masyarakat.
Menurut Dicky, menganut paham demokrasi harus didukung dengan kapasitas masyarakat yang bersangkutan. "Demokrasi juga perlu kajian yang didukung oleh masyarakat yang berpengetahuan, toleran, berkepribadian, dan tidak emosional," ujar Dicky, seperti dikutip dari situs Unmul, Jumat (4/10/2013).
Dia menilai, demokrasi pasca reformasi memberi banyak harapan karena kebebasan dibuka, serta media massa berkembang pesat dan berperan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Reformasi turut pula mendorong keberanian berpolitik, dengan tuntutan berantas KKN sampai ke akarnya.
"Hak-hak politik warga negara dipulihkan, kebebasan pers dijamin, dan tahanan politik dibebaskan. Sekarang pertanyaannya, bersediakan kita untuk memperbaiki kualitas demokrasi bangsa Indonesia, dan bagaimana kita memulai dan memberikan pendidikan politik bagi masyarkat?" urainya.
Mengenai pemilu yang sering disebut sebagai pesta demokrasi, Dicky berpendapat, para pemilih cenderung memilih pemimpin yang disenangi bukan atas dasar pemimpin yang terbaik untuk dipilih. Akhirnya fenomena pemilu yang sekarang banyak dilihat adalah hasil pemilu banyak yang berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK) karena berbagai persoalan.
"Demokrasi memang tumbuh dari bawah yaitu dari masyarakat, bukan turun dari ibukota negara, karena yang lebih berkepentingan adalah masyarakat biasa bukan penguasa negara. Demokrasi pun membutuhkan toleransi," kata Dicky.
Sementara itu, Rektor Unmul Zamruddin Hasid atas nama universitas memberikan apresiasi atas kegiatan yang telah berlangsung untuk ketiga kalinya di kampus hijau itu. Dia berharap, materi seputar perkembangan demokrasi di Indonesia tersebut bisa memberikan sebuah energi positif proses pelaksanaan demokrasi dimulai dari lingkungan kampus.
"Semoga dengan hadirnya beliau ini, kita semua dapat pencerahan bagaimana demokrasi sebenarnya," tegas Zamruddin. (mrg)
Berita Selengkapnya Klik di Sini