Pages

Kamis, 17 Oktober 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com 
An aspiring entrepreneur?

Learn about how top Silicon Valley entrepreneurs grew their businesses in our free ebook.
From our sponsors
Latar sosial pengaruhi kemajuan anak
Oct 17th 2013, 05:35, by BBC Indonesia

education

Anak dari keluarga miskin cenderung tidak bisa mengembangkan potensi.

Tingkat pencapaian orang dewasa sekarang dalam usia 40-an, 50-an dan 60-an banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosial selain juga kecerdasan mereka sendiri, menurut sebuah studi jangka panjang dari Universitas Oxford.

Ditemukan bahwa anak-anak dengan kemampuan yang sama dapat mencapai tingkat yang sangat berbeda dalam suatu hasil ujian.

Untuk penelitian ini, para akademisi melacak sebanyak 5.000 orang di Inggris, Skotlandia, dan Irlandia Utara.

Hasilnya akan segera diterbitkan dalam sebuah laporan mengenai kemampuan mobilitas sosial seseorang.

Riset yang diselenggarakan oleh Departemen Kebijakan dan Intervensi Sosial dan Oxford University ini meneliti prestasi akademik orang-orang yang lahir antara akhir tahun 1940-an hingga 1970.

Hasil akademis mereka ketika masih sebagai orang dewasa muda kemudian dibandingkan dengan tes kemampuan kognitif yang diambil ketika mereka berusia antara 10 dan 13 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan dan pendidikan yang lebih baik bisa lebih sukses dalam ujian dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga yang lebih miskin, meskipun tingkat kecerdasan mereka sama.

Ini berarti bahwa banyak orang-orang muda yang cerdas tetapi miskin meninggalkan sekolah pada tahun 1960, 1970 dan 1980 gagal mencapai potensi penuh mereka.

Salah satu diantara orang paling muda dalam survei penelitian ini meninggalkan sekolah di pertengahan 1980-an. Sementara kurang dari satu per lima dari mereka yang mengenyam pendidikan tinggi.

book

Studi ini menunjukkan akar kesenjangan akademik antara orang kaya dan miskin.

Di antara kelompok tertua yang meninggalkan sekolah pada awal tahun 1970, hanya sekitar satu dari 20 yang mencapai tingkat sarjana.

Studi ini menunjukkan akar panjang kesenjangan akademik antara si kaya dan si miskin dan kurangnya mobilitas sosial dalam pendidikan.

Yang mengejutkan para peneliti Universitas Oxford adalah bahwa studi paralel di Swedia, pada dekade yang sama, juga menunjukkan hubungan yang kuat antara latar belakang ekonomi dan prestasi akademik .

Penulis utama studi tersebut, Erzsebet Bukodi, mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak miskin juga dirugikan di Swedia.

Dr Bukodi juga menyoroti bagaimana tahun 1950, 1960 dan 1970 adalah dekade perubahan sosial yang besar, dengan persepsi peningkatan mobilitas sosial.

Tetapi penelitian di Inggris , Skotlandia, Irlandia Utara, dan Swedia menunjukkan kesenjangan sosial terus berlanjut.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions