Unilever menyatakan iklan dibuat biro iklan luar dan tidak mendapat persetujuan.
Unilever sudah memerintahkan penarikan iklan margarin Flora di Afrika Selatan karena dikecam sebagai antihomoseksual.
Ikan tersebut menggambarkan sebuah peluru bertuliskan 'Aduh ayah, aku gay' yang terbang mengarah ke sebuah keramik berbentuk jantung.
Gambar dengan latar belakang berwarna merah jambu itu dilengkapi dengan pesan di pojok kanan bawah, 'Anda membutuhkan jantung kuat hari ini' bersama logo Flora.
Flora -produk perusahaan patungan Inggris dan Belanda, Unilever- sudah lama mempromosikan margarinnya bisa membantu pelanggan menjaga kesehatan jantung.
Dalam pernyataannya di Twitter, Unilever menegaskan iklan dibuat oleh perusahaan biro iklan luar di Afrika Selatan dan tidak pernah mendapat persetujuan mereka.
"Iklan itu menghina serta tidak bisa diterima dan kami sudah langsung menghentikannya."
"Kami ingin mengajukan permintaan maaf sepenuhnya untuk kampanye ini dan ejekan yang tidak disengaja yang disebabkannya."
Kelompok pegiat hak-hak gay di Inggris, Stonewall, menyambut baik penarikan mundur iklan setelah sebelumnya menyebutnya 'menghina dan tidak tepat'.
"Mungkin Flora perlu mengobrol dengan sesama rekan Unilever, Ben & Jerry's, tentang bagaimana menghasilkan iklan akrab gay yang tepat untuk abad ke-21," tulis Stonewall.
Bulan lalu, Ben & Jerry's -produsen es krim yang juga milik Unilever- membuat iklan mendukung perkawinan sesama jenis di Australia dengan memberi nama untuk rasa es krim Cookie Dough menjadi 'I Dough, I Dough' yang merujuk pada ucapan saat perkawinan 'I do' atau saya bersedia.
Sementara itu biro iklan Lowe and Partner, yang merancang iklan, sudah mengajukan permintaan maaf.
"Kami ingin mengajukan permintaan maaf sepenuhnya untuk kampanye ini dan ejekan yang tidak disengaja yang disebabkannya," tutur Direktur Lowe and Partner di Johannesburg, Sarah Dexter.
Iklan Flora lainnya yang mereka rancang memperlihatkan peluru yang mengarah ke sebuah gelas berbentuk jantung dengan tulisan 'Kama Sutra halaman 48'.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang mengakui hak-hak kaum homoseksual namun sikap antihomeseksual meningkat dengan terjadinya sejumlah serangan atas gay maupun lesbian.