
Arus mudik terus naik dari tahun ke tahun lengkap dengan kemacetan dan korban.
Kementrian Perhubungan memperkirakan arus penumpang udara mengalami kenaikan tertinggi selama arus mudik tahun 2013, dan kemungkinan baru mencapai puncaknya pada H-3, Senin (05/08).
Penumpang pesawat terus mengalir dari kota-kota besar di Indonesia menuju sejumlah tujuan utama di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Menurut Humas Kementrian Perhubungan Bambang Ervan, jumlah penumpang udara mulanya hanya diprediksi naik sekitar 12% namun angka itu sudah terlampau pada H-4 Minggu (04/08) kemarin.
"Angka kita masih angka kemarin, hari ini kita baru pantau apakah mungkin masih terus memuncak sampai besok," kata Ervan pada Dewi safitri dari BBC Indonesia.
Karakteristik penumpang pesawat udara yang hanya butuh waktu singkat untuk sampai di tempat tujuan menurut Ervan mendukung ramalan bahwa puncak arus penumpang mungkin belum terlewati.
"Kalau darat, laut, danau penyeberangan dan kereta sudah, tapi pesawat ini yang masih menanjak," tambahnya.
Data mudik lebaran 2013

-
moda darat naik 3,72% (5,9 juta menjadi 6,2juta penumpang)
-
moda sungai danau dan penyeberangan naik 1,76% (3,2 juta menjadi 3,3 juta penumpang)
-
moda kereta naik 0,62% (dari 3,102 juta menjadi menjadi 3,121 juta penumpang)
-
moda laut naik 5% (1,5 juta menjadi 1,6 juta penumpang)
-
moda udara naik 11,7% (3,63 juta menjadi 3,75 juta penumpang)
-
total penumpang naik dari 17,326 juta menjadi 18,098 juta
Sumber: Kementrian Perhubungan 2013
Untuk memenuhi besarnya permintaan akan kursi dalam perjalanan melalui udara, berbagai maskapai berlomba menawarkan perjlanan tambahan.
Kementrian Perhubungan mencapai ada sekitar 600 penerbangan ekstra ke berbagai lokasi tujuan sepanjang lebaran tahun ini.
Namun meski jalur udara mengalami kenaikan penumpang paling signifikan, ternyata angkanya tak berpengaruh banyak pada berkurangnya kepadatan di jalur utama arus mudik, Pantai Utara Jawa.
"Pantura tetap padat karena biasanya yang naik pesawat ini tetap kirim mobil sekaligus sopir ke kampung halaman," kata Ervan.
Meski belum ada penilitan ilmiah, fenomena penumpang udara kendaraan di darat ini menurutnya sudah berlangsung bertahun-tahun.
"Kita lihat saja angka penumpang di Pantura berikut kendaraannya juga naik terus, tak ada pengaruh ke pengurangan kepadatan."
Menurut catatan Kementrian, hingga H-4 jumlah kendaraan pribadi yang melaju untuk arus mudik naik 6,17% (1,65 juta unit menjadi 1,75 juta unit). Adapun jumlah pemudik bermotor juga naik pesat hingga 8,15% dari 2,79 juta unit menjadi 3,02 juta unit.