Presiden Mahmoud Abbas langsung menyambut tahanan di komplek kepresidenan.
Israel membebaskan 26 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan untuk menggelar pembicaraan damai, Rabu (14/08).
Dalam prosesi pembebasan terlihat iringan bus membawa keluar tahanan dari sebuah penjara di pusat Israel ke Beitunia melintasi Tepi Barat di Erez yang berseberangan dengan Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut 11 tahanan yang dibebaskan di Tepi Barat, sementara 15 lainnya disambut oleh kerumunan massa di Gaza.
Abbas menyambut dengan mencium dan memeluk satu persatu tahanan di kawasan kepresidenan Mugataa di kota Ramallah pada Selasa malam.
Klik Para tahanan kemudian berziarah ke makam mantan pemimpin Palestina, Yasser Arafat, sebelum ikut bergabung dengan presiden di podium untuk menyambut ratusan warga yang menunggu untuk melihat mereka.
Kemudian para mantan tahanan langsung diserbu oleh keluarga, teman dan para penyambut mereka. Sejumlah diantara mereka dipanggul di atas bahu dan diarak keliling kota.
Dalam pidatonya Abbas mengatakan dia tidak akan beristirahat "sampai kita membebaskan semua tahanan dari penjara Israel."
"Kalian adalah permulaan dan sisanya akan pulang," katanya kepada para mantan tahanan.
Sementara di kawasan utara Gaza massa menyambut tahanan yang dibebaskan di Erez wilayah Palestina. Mereka disambut dengan kembang api, dan para pendukung Hamas dan Fatah terlihat menggunakan topeng dan membawa senjata api dengan melambaikan bendera dan tanda kemenangan.
"Kalian adalah permulaan dan sisanya akan pulang"
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
Israel menyepakati untuk membebaskan lagi 78 tahanan sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan proses perdamaian. Pembebasan akan berlangsung empat tahap dalam periode sembilan bulan, tergantung dari perkembangan pembicaraan damai.
Meski ada sambutan positif atas pembebasan tahanan Palestina, tetapi banyak yang mengkhawatirkan pembicaraan Rabu ini akan dibayang-bayangi oleh keputusan kementerian perumahan Israel yang mengeluarkan proposal pembangunan 793 unit rumah di Yerusalem Timur dan 394 lainnya di Tepi Barat.
Perwakilan Palestina menuding Israel mencoba untuk mensabotase negosiasi. Pada hari Senin, Menlu AS John Kerry meminta Palestina untuk "tidak bereaksi negatif".
Dia mengatakan pengumuman tersebut "untuk beberapa derajat telah diperkirakan", tetapi dia tidak mengharapkan hal itu akan membatalkan negosiasi.
Sekitar 500.000 Yahudi tinggal di lebih dari 100 permukiman sejak agresi Israel 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Permukiman ini dianggap ilegal di bawah undang-undang internasional, tetapi Israel membantahnya.