Kasus produk susu yang tercemar dengan zat berbahaya beberapa kali terjadi di Cina.
Perusahaan makanan Nestle dan Danone mengatakan akan memotong harga beberapa produk susu formula bayi di Cina.
Langkah ini dilakukan sehari setelah Cina meluncurkan penyelidikan dugaan praktek penetapan harga oleh produsen produk susu bayi milik asing.
Permintaan produk susu bermerek asing meningkat di Cina setelah skandal susu tercemar mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat kepada perusahaan lokal.
Salah satu unit Nestle, Wyeth Nutrition, akan memangkas harga sebanyak 20%. Sementara Danone mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan tim penyelidik dan sedang mempersiapkan proposal potongan harga.
Nestle juga menambahkan bahwa tidak akan menaikkan harga dari setiap produk baru selama tahun depan.
"Wyeth Nutrition selalu dihormati dan bersedia untuk mematuhi undang-undang dan peraturan Cina, dan secara aktif bekerja sama dengan penyelidikan anti-monopoli," kata perusahaan tersebut seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Menurut beberapa perkiraan, merek asing sekarang menguasai sekitar setengah dari seluruh penjualan susu bayi di Cina.
Nestle, Danone, Mead Johnson Nutrition dan Abbott Laboratories adalah beberapa perusahaan yang sedang diselidiki oleh Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi di Cina.
Konsumen tidak percaya dengan produk susu lokal.
Selama beberapa tahun terakhir, Cina menghadapi skandal yang berhubungan Klik dengan produk susu.
Pada 2008, enam bayi meninggal karena menderita kerusakan ginjal dan diperkirakan 300.000 bayi juga menderita penyakit batu ginjal setelah meminum susu formula yang tercemar.
Susu formula, dari beberapa perusahaan Cina, kemudian diperiksa dan ditemukan adanya pencemaran melamin, zat aditif yang seolah-olah meningkatkan kadar protein dalam susu.
Pada Desember 2011 dan Juli 2012, dua perusahan Cina menarik kembali produk yang mengandung aflatoksin yang tinggi. Aflatoksin, merupakan zat karsinogen yang dihasilkan oleh jamur dalam pakan sapi.
Tahun lalu, perusahaan lain juga menarik kembali produknya setelah dideteksi adanya kandungan merkuri yang 'tidak biasa tinggi'.
Hal ini membuat konsumen di Cina beralih pada merek asing, sehingga permintaan global produk susu naik.
Analis mengatakan meskipun penyelidikan terhadap perusahaan merek asing dilakukan, kemungkinan besar merek asing masih akan tetap populer.
"Sulit rasanya perusahaan domestik akan mengambil alih pasar dari dari Danone dan Nestle dalam beberapa tahun mendatang," kata Jon Cox, analis Kepler Cheuvreux.
"Hal itu bisa membutuhkan waktu yang lama karena masalah ini adalah tentang konsumen yang tidak percaya produk lokal," ia menambahkan.
