Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com 
Easy Voice Broadcasting

Upload Your Customer Contact List. Record Voice Messages. Click Call -- Reach Everyone In Seconds. Try CallFire For Free To See How Easy Calling Can Be.
From our sponsors
Dialog Akhiri Krisis Dimulai, Tunisia Masih Panas
Oct 24th 2013, 07:45

DUNIA

Kamis, 24 Oktober 2013 14:45 wib

Andreas Gerry Tuwo - Okezone

Foto: AFPFoto: AFP

TUNIS -  Ribuan Pendemo dilaporkan menggelar demo di Ibu Kota Tunisia, Tunis. Mereka menuntut pemerintahan Tunisia yang saat ini untuk mundur dari kekuasaan.

Ironisnya, demo ini digelar satu jam sebelum penguasa Tunisia dan oposisi duduk bersama untuk membicarakan krisis politik yang telah menggoncang Tunisia sebulan belakangan.

Dengan membawa bendera nasional Tunisia dan spanduk bertuliskan "Jangan kembali" dan "pergi", ribuan masa penentang Partai Ennahda memusatkan aksinya di depan jalanan Habib-Bourguiba, Tunis. Mereka meminta Ennahda segera angkat kaki dari pemerintahan.

"Tidak ada lagi kepercayaan terhadap pemerintah yang sedang berjalan sekarang," ujar pendemo yang juga seorang guru bernama, Saloua Faza, seperti dikutip dari Voice of America (VOA), Kamis (24/10/2013).
 
Partai Islam moderat Tunisia yang juga penguasa pemerintahan yang didominasi oleh Ennahda, sebelumnya setuju untuk mundur dari pemerintahan dalam waktu tiga minggu. Upaya ini dilakukan agar membuka jalan administrasi non-partisipan untuk turun tangan di pemerintahan sebelum diberlangsungkannya pemilihan umum (Pemilu) Tunisia.

Negara kecil di Afrika utara ini sudah berada dalam ujung tanduk sejak terbunuhnya pemimpin oposisi Juli lalu. Pembunuhan tersebut segera memicu protes di jalanan Tunisia yang mengancam transisi politik Tunisia.
 
Tidak hanya Ennahda saja yang setuju untuk mundur dari pemerintahan, bahkan Perdana Menteri Ali Larayedh juga setuju untuk menyerahkan kekuasaannya. Tetapi Larayedh yang mewakili Partai Ennahda tetap menginginkan satu tempat di pemilu dan komisi pemilihan umum.

Partai Ennahda memenangkan 40 persen suara dalam pemilu terakhir di Tunisia, setelah tumbangnya diktator Zine Al Abidine Ben Ali. Tetapi dengan terbunuhnya dua orang anggota oposisi Tunisa -yang diduga dilakukan oleh Ennahda-, kepercayaan masyarakat atas partai ini terus turun. (faj)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions