Jendera; Gurganus dan Sturdevant dinilai gagal lindungi pangkalan AS di Helmand.
Dua jenderal marinir Amerika Serikat, Charles Gurganus dan Gregg Sturdevant, dipaksa pensiun dini setelah dianggap gagal mempertahankan pangkalan utama pasukan koalisi di Afghanistan dari serangan Taliban tahun lalu.
Komandan marinir AS, Jenderal James Amos mengatakan Jenderal Gurganus bertanggung jawab atas keselamatan dan peralatan di pangkalan yang ia pimpin dan membuat keputusan yang keliru dengan menganggap remeh kekuatan Taliban di kawasan.
Ia juga menilai Jenderal Sturdevant tidak melakukan penilaian yang menyeluruh terhadap sistem keamanan di pangkalan.
Dua anggota marinir tewas dan delapan orang lainnya luka-luka ketika para pejuang Taliban menyerbu Kamp Bastion di Provinsi Helmand.
Enam pesawat tempur Amerika hancur sementara beberapa pesawat lain rusak berat dalam serangan, yang membuat nilai kerugian di pihak Amerika mencapai jutaan dollar.
Investigasi yang berlangsung selama empat bulan mengecam tindakan Jenderal Gurganus dan Jenderal Sturdevant ketika menghadapi dan menangani serangan Taliban tersebut.
Sejumlah kalangan mengatakan sangat jarang marinir AS mengumumkan sanksi kepada anggota mereka secara terbuka.
Menanggapi pemberian sanksi ini, Jenderal Gurganus mengatakan dirinya menerima hukuman tersebut dan tetap merasa terhormat diberi kesempatan berkarier di dinas marinir AS.
"Saya percaya penuh dengan para komandan marinir dan menghormati keputusan mereka," kata Jenderal Gurganus.