Para guru khawatir peraturan baru ini akan memicu terjadinya PHK massal.
Polisi anti huru hara di Mexico City terlibat bentrok dengan para siswa yang menentang program reformasi pendidikan pemerintah.
Dalam bentrok di dekat gedung parlemen ini beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom molotov untuk mengganggu pembukaan sidang legislatif baru.
Polisi kemudian membalas dengan melemparkan gas air mata.
Dengan wajah tertutup para pengunjuk rasa ini berteriak "Keluarlah Pena Nieto," yang mengacu kepada presiden Meksiko.
Beberapa dari mereka ditahan karena diduga menyerang polisi.
Kekerasan itu terjadi menyusul protes selama dua minggu yang dilakukan para guru untuk menentang evaluasi wajib bagi kinerja mereka.
Sementara itu, puluhan ribu guru mengadakan protes damai secara terpisah menentang reformasi pendidikan ini.
Aksi protes atas reformasi ini Klik sudah berlangsung sejak April lalu.
Presiden Enrique Pena Nieto memberlakukan perombakan besar-besaran sistem pendidikan pada bulan Februari. Program ini bertujuan untuk memusatkan proses untuk perekrutan, promosi dan dalam mempekerjakan para guru.
Kini dewan legislatif negara itu masih harus menentukan satu rancangan undang-undang kontroversial yang akan membuat para guru wajib menjalani tes kinerja.
Kongres akan mengadakan pemungutan suara terkait hal ini, yang menurut pemerintah bisa meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.
Sementara para guru khawatir standar baru itu nantinya mengakibatkan PHK besar-besaran, tapi presiden telah bersumpah untuk tidak membatalkan rancangan undang-undang ini.
Protes ini telah membubarkan banyak kelas di seluruh Meksiko, dan menunda pidato kenegaraan Presiden Pena selama satu hari.