Tahun 2010, presiden Georgia menurunkan patung Stalin dari kota kelahirannya, Gori.
Patung pemimpin Uni Soviet, Josep Stalin, dicat dengan grafiti hanya sehari setelah dipajang di kota Telavi, Georgia.
Didirikan oleh dua kelompok pendukung Stalin, patung tersebut dibangun sebagai monumen peringatan Perang Dunia II dengan menghimpun dana dari masyarakat.
Namun pihak berwenang Telavi mengatakan bahwa patung yang terletak sekitar 100 km dari ibukota Tbilisi itu tidak punya izin dan akan diturunkan.
"Itu merupakan kejutan bagi kami karena didirikan tanpa izin dari pemerintah setempat," tegas Aka Sachishvili, Wakil Kepala Kotamadya Telavi, kepada kantor berota AFP.
"Kami akan mempelajari masalahnya dan akan mengambil keputusan tentang penurunan patung."
Dia membenarkan bahwa patung tersebut dicat dengan grafiti pada malam hari oleh orang yang tidak dikenal dengan tulisan di bagian belakang 'Hancurlah Stalin'.
Gambar-gambar di media lokal memperlihatkan patung dipenuhi dengan warna oranye.
Lahir dengan nama Joseph Dzhugashvili di kota Gori, Georgia, pada tahun 1878, Stalin merupakan tokoh yang kontroversial di kampung halamannya.
Tahun 2010, Presiden Georgia yang pro-Barat, Mikheil Saakashvili, menurunkan patung Stalin setinggi enam meter yang sudah berdiri di alun-alun utama kota Gori sejak tahun 1952.
Sebagian pihak mengecam Stalin yang ditudung bertanggung jawab atas kematian jutaan rakyat pada era Uni Soviet dengan kamp kerja paksanya.
Tapi pendukungnya memuja karena perannya dalam meraih kemenangan melawan Nazi Jerman pada tahun 1945.