Majikan hanya diwajibkan memenuhi upah minimum dan bukan standar hidup minumum.
Jumlah pekerja Inggris yang mendapat upah di bawah standar hidup minimum meningkat 20% menjadi 4,8 juta orang.
Lembaga penelitian Resolution Foundation membandingkannya dengan situasi tahun 2009, dengan 3,4 juta orang mendapat upah di bawah standar hidup minimum.
Standar hidup minimum di Klik Inggris ditetapkan £7,45 atau sekitar Rp126.000 per jam untuk kawasan di luar London dan £8,55 di ibukota.
Kubu oposisi Partai Buruh mengatakan terlalu banyak orang yang mendapat upah buruk, namun pemerintah mengatakan pemotongan pajak bagi yang berpendapatan rendah akan membantu peningkatan standar hidup.
Majikan di Inggris tidak diwajibkan untuk membayar sesuai standar hidup, namun secara undang-undang harus memenuhi upah di atas batas minimum nasional, yaitu £6,19 per jam.
"Inggris memiliki banyak kisah tentang upah rendah."
Resolution Foundation juga menemukan bahwa 25% perempuan dan 15% pria mendapat bayaran di bawah standar hidup pada tahun 2012.
Angka itu menunjukkan peningkatan jumlah di kalangan perempuan lebih tinggi dari pria, yaitu 18% untuk perempuan dan 11% untuk pria dibanding 2009.
Sebanyak 77% yang mendapat upah di bawah standar hidup tersebut merupakan pekerkja di berusia di bawah 20 tahun dan 2/3 bekerja di restoran dan hotel.
Salah seorang penulis laporan, Matthew Whittaker, mengatakan para pekerja tersebut memiliki pendapatan yang datar selama beberapa tahun sehingga banyak yang terperangkap di bawah standar hidup.
"Inggris memiliki banyak kisah tentang upah rendah. Hanya segelintir dari negara pesaing kita yang lebih buruk karena sebagian besar mendapat tingkat upah yang rendah, kadang sampai setengahnya," jelas Whittaker.
Masalah upah ini diduga akan menjadi salah satu tema yang diangkat Partai Buruh dalam sesi di parlemen tentang perekonomian, Rabu (04/09), karena berpendapat pemerintah koalisi Partai Konservatif dan Partai Liberal Demokrat, dianggap gagal menanggapi kesulitan hidup para keluarga pekerja.