Penghindaran pajak merugikan negara-negara berkembang.
Pertemuan G20 pada Kamis (05/09) diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dalam memerangi penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan multinasional.
Grup yang terdiri dari negara maju dan berkembang ini secara resmi telah mendukung rencana untuk mengatasi penghindaran pajak pada pertemuan Juli lalu.
Pertemuan yang berlangsung di St Petersburg, Rusia, ini dijadwalkan akan membahas persoalan ekonomi global.
Namun, topik yang paling hangat dibicarakan tampaknya akan seputar Klik Suriah dan bagaimana menangani krisis yang terjadi di sana.
Kedua negara penting dalam konflik Suriah, yaitu Rusia dan Amerika Serikat, memiliki pendapat yang berbeda atas solusi krisis.
Pertemuan antara 20 negara yang menyumbang dua pertiga dari populasi dunia ini juga akan mendiskusikan tentang dampak dari penghentian program stimulus finansial AS.
Isu penghentian stimulus ini telah menyebabkan mata uang negara-negara berkembang termasuk Klik Indonesia dan Klik India, terpuruk.
Perusahaan multinasional mengindari pajak secara legal.
Pajak menjadi salah satu topik yang muncul tahun ini seiring penggunaan secara legal sebuah sistem minimalisasi pajak yang kompleks oleh perusahaan multinasional.
Oxfam memperingatkan pekan ini, bahwa perilaku itu tidak hanya berbahaya bagi negara yang menjadi pusat operasi mereka karena membayar sedikit pajak, tetapi juga merusak negara-negara berkembang, dengan negara-negara Afrika misalnya kehilangan 2% pendapatan nasional karena penghindaran pajak ini.
G20 menjadi forum yang sangat penting untuk diskusi kebijakan global pada 2008 karena dianggap efektif untuk mengkoordinasikan respon global yang melibatkan negara berkembang serta negara-negara maju G7 -untuk mengatasi masalah keuangan.
Pertemuan Kamis (04/09) akan berlangsung seiring dengan mulai tumbuhnya ekonomi di negara-negara maju Eropa dan AS.