Tim Inggris di bawah usia 21 tahun diproyeksikan bisa unjuk gigi dalam beberapa tahun ke depan.
Untuk urusan menjuarai Piala Dunia, Inggris memang kalah jauh dari Jerman, Italia apalagi Brasil.
Brasil sudah lima kali juara, sementara Italia dan Jerman masing-masing empat dan tiga kali mengangkat piala yang melambangkan supremasi sepak bola dunia tersebut.
Inggris -yang melahirkan sepak bola- hanya sekali juara, yaitu pada 1966.
Selebihnya, prestasi maksimal yang dicatat Inggris adalah masuk ke semifinal, yang dicapai di Piala Dunia 1990.
Apa yang salah dengan tim nasional Inggris?
Inilah yang dicoba dijawab oleh Greg Dyke, mantan direktur BBC yang kini menjadi orang nomor satu di jajaran persatuan sepak bola Inggris, FA.
Dyke mengemukakan halangan utama prestasi Inggris di panggung internasional, apakah itu Piala Eropa maupun Piala Dunia, adalah Liga Primer.
Hampir semua kalangan setuju bahwa Liga Primer adalah salah satu ekspor terbaik dan kompetisinya menaikkan profil sepak bola Inggris.
Puluhan juta orang di seluruh dunia menyaksikan aneka pertandingan yang antara lain membuat nama klub seperti Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea dikenal hingga pelosok desa-desa di lima benua.
Faktor pemain asing
"Dua puluh tahun lalu 69% pemain di Liga Primer berhak untuk masuk ke tim nasional. Musim lalu angkanya turun menjadi 32%. Dua musim lalu 37% pemain baru di Liga Primer bisa bermain untuk timnas, sementara pada akhir kompetisi 2012-2013 persentasenya turun menjadi 25%."
Tapi di sisi lain, Liga Primer juga menghambat regenerasi pemain tim nasional.
Dyke memaparkan statistik berikut.
Dua puluh tahun lalu 69% pemain di Liga Primer berhak untuk masuk ke tim nasional. Musim lalu angkanya turun menjadi 32%.
Dua musim lalu, 37% pemain baru di Liga Primer bisa bermain untuk timnas, sementara pada akhir kompetisi 2012-2013 persentasenya turun menjadi 25%.
Dyke juga mengemukakan dari £630 juta dana yang dikeluarkan klub-klub Liga Primer untuk membeli pemain pada periode transfer musim panas, £490 juta di antaranya diperuntukkan untuk pemain asing.
Secara jujur Dyke menegaskan bahwa ia sama sekali tidak menentang Liga Primer. Yang ingin ia sampaikan adalah budaya di Liga Primer tidak mendukung terwujudnya tim nasional yang kuat.
Bahwa Klik masuknya pemain asing secara besar-besaran membuat pemain muda Inggris tak berkembang maksimal.
Liga Primer, yang dilahirkan pada 1990-an, ternyata dalam beberapa hal berdampak negatif terhadap Klik pengembangan pemain-pemain muda Inggris, sesuatu yang mungkin tak terpikirkan oleh para perancang Liga Primer ketika itu.
Realistis?
Greg Dyke ingin Inggris menjuarai Piala Dunia 2022.
Untuk mengatasi persoalan ini Dyke telah membantuk satu komisi khusus yang beranggotakan pengurus FA, pengurus klub Liga Primer, dan pengurus Liga Sepak Bola, untuk menyusun peta jalan Inggris menuju Piala Eropa 2020 dan Piala Dunia 2022.
Dyke sudah mematok target Inggris harus masuk semifinal Piala Eropa 2020 dan menjuarai Piala Dunia 2022.
Apa yang disampaikan Dyke ini sebenarnya tak ada yang baru.
Masalah ini sudah ramai dibahas setiap kali Inggris gagal di turnamen besar.
Yang baru adalah Dyke secara berani memaparkan pekerjaan rumah ini secara terang-terangan, mengusulkan solusi, dan menetapkan Klik target yang harus dicapai pada 2020 dan 2022.
Apakah target ini akan terpenuhi? Tentu waktu yang akan menjawabnya.
Yang pasti, para analis mengatakan, dari sisi modal pemain, Inggris punya banyak pemain muda potensial yang saat ini berada di Stoke City, Southampton, Chelsea, Arsenal, Tottenham, Everton, Manchester United, dan beberapa klub lain.
Apakah mereka akan menjadi pemain senior yang andal? Apakah perkembangan karier mereka terhalang oleh banyaknya pemain asing di Liga Primer.
Inilah yang dicoba dijawab oleh tim khusus pimpinan Dyke.