Created on Tuesday, 20 August 2013 23:32 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Keamanan lalu lintas di jalur kereta api commuter line (CL) masih terkendala penataan perlintasan. Setidaknya, dibutuhkan pembangunan underpass dan fly over di perlintasan kereta api, namun belum bisa direalisasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI).
"Kita berharap pada Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo) dan pemerintah pusat buat membangun fly over maupun underpass di perlintasan. Ini penting untuk percepatan waktu tempuh dan keamanan persimpangan," ujar Kepala Humas Daerah Operasional (Daop) I PT KAI, Sukendar di Jakarta, Selasa (20/8).
Ditambahkan Sukendar, setidaknya ada 500 perlintasan di wilayah Daop I. Sementara jika ada perumahan baru di dekat jalur CL dipastikan akan ada perlintasan baru yang dibuat oleh para pengembang. "Belum lagi ada perlintasan baru. Biasanya muncul pas ada perumahan baru. Banyak pengembang yang bikin perlintasan menuju perumahan," kata Sukendar.
Sementara itu, Jokowi telah menegaskan pembatalan pembangunan underpass dan fly over di perlintasan kereta api oleh DKI Jakarta. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tertarik membangun 12 titik underpass dan fly over di wilayah ibu kota. Mundurnya DKI, dikatakan Jokowi atas kesepakatan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Karena kemarin diputuskan oleh Wakil Presiden Boediono, bahwa kereta api akan naik ke atas. Jadi kereta api layang," lanjutnya.
Jalan tersebut menjadi jalur kereta api layang, seperti yang sudah ada saat ini di Gambir, Gondangdia, dan Cikini. "Karena di timur-barat dikerjakan pusat. Jadi ngapain kami masuk di bawah (underpass) lagi," katanya.
Mantan wali kota Solo ini mengatakan akan mengembalikan anggaran yang telah disiapkan ke kas daerah. Nantinya anggaran ini akan dialokasikan ulang untuk pembangunan fasilitas transportasi massal lain di Jakarta. (*/Zak)
Berita Lainnya :