KEDIRI - Ratusan ekor ayam milik warga Kelurahan Ngronggo Kota Kediri dan Desa Kandat, Kabupaten Kediri mendadak mati.
Melihat ciri klinis , yakni muka biru, keluar lendir dari paruh dan mati dengan cepat, diduga penyebab kematian para unggas rumah tangga tersebut akibat serangan virus avian influenza (AI), atau flu burung.
"Pagi ayam masih sehat, pada siang hari mendadak mati. Kalau menengok cirinya sepertinya flu burung, "tutur Imam Mubarok, warga Kelurahan Ngronggo, Minggu (7/7/2013).
Peristiwa ini berlangsung sekitar tiga hari. Dan dari hari ke hari, jumlah kematian terus meluas.
Menurut Mubarok, dirinya sudah berusaha melakukan upaya pencegahan. Selain memisahkan ayam sehat dari kelompok yang sakit juga melakukan penyemprotan desinfektan. "Namun kematian masih terus berlangsung. Dalam tiga hari jumlah ayam saya yang mati mencapai 40 ekor. Kondisi ini juga dialami tetangga yang lain, "terangnya.
Mubarok mengaku sudah melaporkan kondisi itu ke dinas kesehatan setempat. Saran yang diberikan dinas sebelum melakukan pengecekan lapangan, warga diminta memusnahkan ayam yang telah mati.
"Selain itu juga diminta untuk melakukan penyemprotan desinfektan. Untuk saran yang ini sudah kita lakukan, "terangnya.
Keadaan serupa juga dialami Hj Muniswatin (62) warga Desa/Kecamatan Kandat, Kabupaten Blitar. Tidak hanya puluhan, populasi kematian unggas mencapai ratusan ekor. "Hampir seluruh warga yang memelihara ayam mengeluhkan keadaan yang sama, "ujarnya.
Sekedar mengingatkan, kasus flu burung belum lama menyerbu peternakan itik di sebagian wilayah Kandat. Ratusan itik milik para peternak mendadak mati. Dan hasil uji laboratorium dinyatakan positif akibat serangan virus AI.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan akan segera berkoordinasi dengan dinas peternakan setempat. Sebagai langkah awal, pihaknya meminta warga melakukan prosedur tetap mengantisipasi penularan virus AI kepada manusia.
"Kita bersama dinas peternakan akan melakukan chek lapangan. Namun yang terpenting warga memahami bagaimana mengantisipasi penularan virus, "ujarnya singkat.
(Koran SI / Solichan Arif / ydh)