Pages

Jumat, 26 Juli 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com 
'The Wolverine': Waktunya Mutan vs Ninja dan Samurai
Jul 26th 2013, 04:55

Created on Friday, 26 July 2013 11:55 Published Date

Salah Satu Adegan The Wolverine (Ben Rothstein/2013 Marvel Characters, Inc.)Jakarta, GATRAnews - Hugh Jackman tampil memesona lewat film adaptasi karya klasik Les Misérables, dimana ia menunjukkan kemampuan akting dan menyanyinya sebagai Jean Valjean. Kini ia memakai kembali cakar adamantium dan menumbuhkan janggut dan rambutnya jadi lebat. Perannya sebagai Logan alias mutan Wolverine memang belum selesai. Meski sudah melewati empat film plus satu film sebagai cameo, Wolverine masih dinanti dan terus memiliki petualangan yang cukup panjang.

Diawali sejak cerita setelah film X-Men: The Last Stand (2006), Logan (Hugh Jackman) tak bisa tidur nyenyak dan selalu bermimpi bersama Jean Grey (Famke Janssen), kekasihnya yang terpaksa ia bunuh karena berubah jadi Phoenix penghancur. Ia merasa bersalah dan hidup tak tenang, jenggot dan rambutnya sudah menyerupai manusia gua. Di antara mimpi buruknya, Logan juga mengingat peristiwa tahun 1945 dimana ia menyelamatkan seorang prajurit Jepang bernama Yashida di Nagasaki ketika bom atom dijatuhkan.

Ketika mengkonfrontasi pemburu yang menyiksa dan membunuh beruang grizzly, seorang samurai wanita berambut merah, Yukio (Rila Fukushima) menginterupsi. Yukio menjemput Logan untuk mengajaknya ke Jepang, karena majikannya, Yashida sekarat dan ingin bertemu Logan terakhir kalinya. Yukio sendiri adalah mutan dengan kemampuan meramal masa depan.

Di Jepang, Yashida malah menawarkan Logan untuk menghilangkan kekuatan immortal dan kemampuan menyembuhkan kilatnya, dan mentransfernya kepada Yashida. Logan menolak, kemudian Yashida meninggal dunia. Di upacara kremasinya, beberapa ninja tiba-tiba datang dan membawa Mariko (Tao Okamoto), cucu Yashida yang mewarisi seluruh kekayaan dan kekuasaan kakeknya.

Logan menyelamatkan Mariko, sementara salah satu ninja, Harada (Will Yun Lee) merupakan kekasih Mariko. Sementara itu kemampuan Logan melemah dan lukanya sulit sembuh seperti biasa, karena adanya serangga penelan kemampuan di dalam jantungnya yang ditanamkan oleh mutan Viper (Svetlana Khodchenkova), yang selama ini menjadi perawat dari Yashida. Dengan rencana konspirasi dari ayah Mariko sendiri, Shingen Yashida (Hiroyuki Shanada) dan menteri keadilan Noboru Mori (Brian Tee) membuat Mariko sulit lolos.

Sebagai sebuah film kedua tentang Wolverine, The Wolverine menyuguhkan cerita dan eksekusi yang lebih menarik daripada X-Men Origins: Wolverine (2009). Apalagi, jalan ceritanya memberikan tribute sekaligus tautan terang-terangan bahwa ini adalah kelanjutan dari X-Men The Last Stand. Di akhir film setelah credit title, adapula adegan tambahan yang akan disambut para penggemar karena memberikan cuplikan kelanjutan kisah Wolverine di X-Men selanjutnya yang sedang diproduksi (dan merupakan lanjutan X-Men: First Class), yaitu X-Men: Days of Future Past. Sudah merupakan keahlian dan kebiasaan Marvel untuk memberikan kaitan-kaitan antara film-filmnya.

Dan sang sutradara James Mangold (Walk the Line, Knight and Day) mengangkat sebuah film yang cukup penting untuk mata rantai kelanjutan cerita X Men di layar lebar, namun belum memberikan banyak inovasi bahkan terobosan luar biasa seperti trilogi The Dark Knight karya Nolan ataupun Man of Steel yang kontroversial dari Zack Snyder.

Dari naskah yang sering memunculkan dialog-dialog sederhana dan terkadang cheesy, Mangold mengarahkan The Wolverine menjadi lebih tertata dan bercerita dengan rapi. Cuplikan kemunculan Jean Grey menegaskan dan lebih memperkuat pemahaman mengenai sisi traumatik dan kemanusiaan si "binatang buas" Wolverine. Apalagi kemudian Wolverine pun bisa lelah dan terluka sebagai manusia ketika kemampuannya terganggu, sehingga posisinya rapuh. Ada sedikit sempalan humor, tapi hanya sedikit saja.

Dengan berimbangnya porsi drama dan laga, salah satu adegan laga yang cukup segar adalah adu pisau yakuza vs cakar adamantium di atas gerbong kereta. Selain itu, beberapa aksi dari para ninja yang bergerak lihai tanpa suara bersama-sama, lalu pertarungan Jackman sebagai ronin vs ninja dengan koreograsi memukau, menjadi penghormatan untuk film-film samurai dan laga Asia.

Pemandangan kecantikan ala Jepang juga bisa dinikmati mulai dari rumah khas tradisional Jepang dengan kolamnya, kuil, jalanan, kebun, pantai, hingga hotel cintanya. Pertarungan ninja, mutan, dan samurai memberikan nuansa baru untuk film manusia super adaptasi komik ini. Semuanya diperindah dengan racikan score musik dari Marco Beltrami yang memadukan unsur barat dan timur dengan efektif.

Meski Okamoto dan Fukushima belum memiliki banyak pengalaman akting, namun mereka mampu mengimbangi aktor seperti Jackman dan Hiroyuki Sanada. Tak dapat ditampik The Wolverine mengajikan beberapa keklisean dan pengulangan metode film manusia super, serta menampilkan adaptasi beberapa gimmick seperti Silver Samurai yang agak berbeda dengan komiknya. Namun The Wolverine tetap menghibur dan memiliki adegan setelah credit title yang memuaskan penggemar X-Men. (*/Ven)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions