Pages

Jumat, 26 Juli 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com 
Untuk Apa Sih, Desy Ratnasari Ngurusin Badak?
Jul 25th 2013, 08:38

Created on Thursday, 25 July 2013 15:38 Published Date

Desy Ratnasari (GATRAnews/Eva Agriana Ali)Jakarta, GATRAnews - Pemain sinetron Desy Ratnasari tahun ini diangkat menjadi duta badak Indonesia. Selain mengampanyekan dan mengikuti berbagai kegiatan seputar badak, Desy juga ternyata menularkan sikap peduli lingkungan kepada anaknya, Nasywa. "Kegiatan yang saya lakukan biasanya ikut dalam program taman nasional Ujung Kulon. Secara pribadi memberikan informasi kalau ada orang yang pengen tahu tentang badak. Mereka suka bilang, untuk apa sih kita ngurusin badak?" kata Desy saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (24/7)

Menurutnya, kehidupan badak sebenarnya terkait dengan kelangsungan hidup manusia, karena badak hidup di hutan hujan tropis yang merupakan paru-paru dunia. Dampaknya akan panjang, dan menjadi tugas serta tanggung jawab dari Tuhan untuk manusia untuk menjaga keseimbangan hidup dengan hewan dan tumbuhan.

"Biasanya kita akan sadar kalau semuanya sudah terlambat, contoh misalnya banjir. Kalau badak nggak bisa hidup berarti hutan hujan tropisnya nggak bagus kondisinya. Buntutnya manusia yang kena banjir, tanah longsor, dan sebagainya," tutur selebritas asal Sukabumi, Jawa Barat ini.

Sebagai duta badak Desy menyadari banyak orang belum menyadari pentingnya keberadaan hewan bercula tersebut. Ia pun mulai menerapkan gerakan peduli lingkungan dari kegiatan sehari-hari dan menularkannya kepada anaknya.

"Tidak semua orang ujug-ujug peduli. Paling nggak yang minim aja belajar memisahkan sampah, berusaha punya tumbuhan kecil di rumah, taman paling tidak ada penghijauan. Anak juga diajari menghargai tanaman, kalau nggak gerah nggak pakai AC, hemat energi," ujar Desy.

Pelantun lagu Tenda Biru ini mengaku selalu menanamkan kepada Nasywa kehidupan harus seimbang antara flora dan fauna. Desy mempelajari itu dari neneknya yang mengajarkan untuk menerapkan aturan kepada orang lain, harus dimulai dari sendiri dan anaknya dulu. Ia mengajak anaknya merasakan nikmatnya bermain dengan alam. "Pas liburan ke Sukabumi, dia seneng bisa lihat capung, cacing. Saya suruh anak saya nyemplung ke sawah, metik buah. Di Jakarta nggak ada kupu-kupu," jelas Desy.

"Saya bilang ke anak saya boleh hidup di perkotaan dengan segala sesuatunya mudah, tapi dia harus tahu banyak orang yang tidak bisa menikmati. Yuk kita sama-sama jaga warisan alam, kalau kelebihan beton bisa banjir," pungkasnya. (*/Ven)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions