Arsene Wenger (kanan) (Foto: Reuters)
LONDON – Mendatangkan Mesut Özil dengan mahar 42,5 juta poundsterling, disebut Arsène Wenger sebagai upaya Arsenal yang tak takut menghabiskan dana belanja besar saat jeda transfer. Kendati begitu, The Professor tetap memegang teguh prinsip kebijakan pengembangan di tiga level tertentu.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sedianya The Gunners, cenderung gemar mengembangkan para pemain binaannya sendiri. Tak hanya itu, Arsenal juga hobi mencari pemain yang jarang dikenal publik, untuk kemudian dipoles jadi pemain bintang.
Tapi ada kalanya tim Meriam London juga butuh pemain bintang yang sudah "jadi", saat prestasi klub tengah mendung. Soal ambisi, mungkin musim ini jadi waktu yang tepat untuk mengentaskan dahaga gelar mereka bertahun-tahun – tapi tetap tak meninggalkan tiga level kebijakan, sesuai filosofi Wenger, seperti yang dipaparkannya di bawah ini, sebagaimana dinukil Standard.co.uk, Jumat (18/10/2013):
Kami punya ambisi besar untuk memenangkan Liga lagi dan itu menjadi target musim ini. namun saya masih percaya pada kebijakan kami yang didasari pada tiga level berbeda.
Yang pertama, tentu saja melanjutkan gaya bermain, filosofi dan nilai-nilai klub ini. Itu hanya bisa dicapai dengan mengembangkan pemain sendiri dan inti dari tim kami, harus berasal dari pengembangan klub sendiri. Itu alasannya kami punya investasi besar pada kebijakan pemain muda.
Jika Anda melihat skuad kami sekarang, sebagai contoh, kami sudah mendidik Wojciech Szczesny, Carl Jenkinson, Kieran Gibbs, Jack Wilshere, Aaron Ramsey, Alex Oxlade-Chamberlain, Serge Gnabry, yang membuat debutnya di Premier League bersama kami, mereka tahu bagaimana keinginan kami untuk bersikap.
Yang kedua adalah pengembangan klub yang berdasarkan kecerdasan pemantauan kami. Artinya, para pemain yang tak dikenal bisa jadi pemain besar di sini melalui koneksi kami, kualitas pemantauan bakat, melalui kualitas dan potensi yang kami lihat pada diri mereka dan bagaimana mereka bisa berkembang.
Lalu yang ketiga adalah pengembangan ambisi dengan membeli pemain kelas dunia. Musim ini contohnya kami sudah merekrut Özil. Anda tak butuh pemantau bakat untuk membelinya. Anda hanya butuh uang!
Saya cukup senang bahwa kami sudah menunjukkan pada Anda bahwa kami tak takut menghabiskan uang, ketika kami berpikir bahwa pemain itu punya kualitas. Tapi itu tak bisa dijadikan dasar untuk stabilitas klub kami.
Saya percaya bahwa kami punya keuntungan besar di mana klub kami, cukup dihormati di dunia karena kami punya nilai-nilai ini, karena filosofi kami tak dibuat dengan main-main, karena kami berdasarkan tradisi, karena kami punya pemikiran maju dan kami memberikan kesempatan pada pemain muda yang layak mendapatkannya.
Buat saya, itu yang sangat penting untuk dilestarikan. Percaya pada saya, klub kami dicintai bukan hanya karena hasil, tapi juga dari cara kami bermain dan kualitas yang dipertahankan klub kami.
(raw)
