Ledakan membuat Damaskus menjadi gelap gulita.
Sebagian besar wilayah Suriah mengalami pemadaman listrik menyusul ledakan bom di dekat bandar udara di ibukota Damaskus.
Lampu-lampu yang menerangi rumah penduduk padam seketika setelah serangan artileri kelompok pemberontak dilaporkan merusak pipa gas yang digunakan untuk memasok listrik.
Sejumlah saksi mata mengatakan ibu kota Damaskus menjadi gelap gulita dan pejabat terkait mengatakan pemadaman listrik terjadi secara nasional.
Semenjak perang saudara pecah, sebagian besar wilayah Suriah telah mengalami pemadaman listrik.
"Serangan teroris terhadap pipa gas pada stasiun listrik di selatan telah menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah provinsi. Kami saat ini sedang memperbaikinya," kata Menteri Kelistrikan Suriah, Imad Khamis, seperti dikutip kantor berita resmi Suriah, Sana.
"Serangan teroris terhadap pipa gas pada stasiun listrik di selatan telah menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah provinsi. Kami saat ini sedang memperbaikinya."
Dia mengatakan, perbaikan untuk memulihkan pasokan listrik membutuhkan waktu sekitar 48 jam.
Presiden Suriah Bashar al-Assad sering menyebut kelompok pemberontak sebagai "teroris".
Pegiat hak asasi manusia untuk Suriah yang berbasis di Inggris, SOHR, mengatakan serangan artileri kelompok pemberontak ditujukan untuk melumpuhkan kota Ghasula, sekitar 2km dari bandara.
SOHR mengatakan, kobaran api terlihat di dekat bandara. Belum diketahui secara jelas apakah ada orang yang terluka akibat ledakan tersebut.
Sebelumnya, Klik ledakan bom mobil terjadi di kota Hama, Suriah tengah, Minggu (20/10) lalu yang menewaskan setidaknya 30 orang.