Qatar kalahkan AS, Korsel, Jepang, dan Australia di bursa tuan rumah Piala Dunia 2022.
Komite Etik FIFA menggelar penyelidikan terkait penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang masing-masing dimenangkan oleh Rusia dan Qatar.
Menurut majalah Prancis, France Football, investigasi dipimpin langsung oleh ketua Komite Etik FIFA, Michael J Garcia, yang dikenal pernah menjadi jaksa di negara bagian New York, Amerika Serikat, dan wakil presiden Interpol.
Garcia akan mengunjungi Inggris, salah satu calon tuan rumah Klik Piala Dunia 2018, dan juga beberapa negara lain.
Inggris mengeluarkan dana £21 juta dalam upaya menjadi tuan rumah, namun di pemungutan suara hanya mendapatkan dua dukungan.
Selain Inggris, yang juga gagal menjadi tuan rumah adalah Belgia-Belanda dan Portugal-Spanyol.
Sementara untuk Piala Dunia 2022, yang gagal menjadi tuan rumah adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.
Sejauh ini Garcia menolak menjelaskan secara rinci apa saja yang ia lakukan, yang pasti laporannya menurut rencana akan diumumkan pada bulan Maret atau April 2014.
Media di Inggris menyebutkan hasil penyelidikan Garcia bisa ikut menentukan apakah Qatar pada akhirnya tetap dinyatakan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Penyelidikan Garcia digelar ketika komite eksekutif menggelar pertemuan yang antara lain membahas kepastian penyelenggaraan Piala Dunia di 2022 di Qatar.
Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengusulkan Klik pergeseran jadwal dari musim panas ke musim dingin, untuk menghindari tingginya suhu udara selama bulan Juni dan Juli, yang dinilai bisa membahayakan kesehatan pemain.
Yang juga masuk agenda adalah Klik dugaan perlakukan buruk terhadap para pekerja pendatang yang dikerahkan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana di Qatar.