Kasus perkosaan di India menimbulkan kemarahan dan protes berminggu-minggu.
Pengadilan khusus di Bangalore, India selatan menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap enam pria yang memperkosa secara beramai-ramai seorang mahasiswi tahun lalu.
Mahasiswi fakultas hukum berusia 21 tahun diseret ke kawasan hutan di kampus universitasnya dan diperkosa beramai-ramai.
Vonis pengadilan di Bangalore itu dijatuhkan beberapa hari sebelum putusan terhadap empat pria yang didakwa melakukan pemerkosaan terhadap seorang mahasisi di dalam satu bus di Delhi Desember lalu.
Korban perkosaan itu kemudian dilempar ke tepi jalan dan meninggal dua minggu kemudian.
Kejadian ini menimbulkan kemarahan rakyat dan protes besar selama berminggu-minggu di seluruh India.
Empat pria dewasa yang didakwa melakukan perkosaan beramai-ramai itu dituntut hukuman mati sementara Klik seorang remaja yang terlibat menghadapiKlik hukuman tiga tahun di lapas anak.
Menyusul kasus itu, India melakukan perubahan undang-undang terkait kasus kejahatan seksual dan mendirikan pengadilan khusus untuk mempercepat kasus perkosaan.
Berdasarkan undang-undang baru yang diterapkan setelah kasus perkosaan bulan Desember itu, upaya mengikuti, mengintip serta menggoda wanita ditetapkan sebagai kejahatan.
Hakim dalam sidang di Bangalore mengatakan enam pria itu pantas mendapatkan hukumam maksimal karena kejahatan mereka "tidak hanya merupakan penyiksaan fisik namun juga menyebabkan trauma pada korban".
Kejadian pada tanggal 13 Oktober tahun lalu itu terjadi saat mahasiswi asal Nepal itu berjalan dengan rekan pria di kawasan sepi di kampusnya.
Wanita itu diserang delapan pria sementara rekannya dipukuli.
Terdakwa ketujuh diadili di pengadilan remaja sementara tersangka kedelapan masih diburu.
Keenam terpidana itu ditahan satu minggu setelah kejadian.
Korban perkosaan delapan pria itu telah kembali ke Nepal.