Foto saat Hollande berkunjung ke Prancis utara diganti dengan yang lain.
Kantor berita Prancis, Agence France-Presse (AFP) mengakui keliru mencabut foto yang 'tidak menarik' dari Presiden Prancis, Francois Hollande.
Foto Hollande yang tampak sedang mendelik itu tersebar luas setelah dipajang di media sosial.
"Setelah melihat lagi ke belakang, kami berpendapat bahwa keputusan menarik foto itu jelas merupakan satu kekeliruan," tulis Direktur Berita Global, AFP, Philippe Massonnet, lewat blognya.
AFP mengatakan foto tersebut mereka tarik dari layanannya karena alasan editorial dan bukan karena mendapat tekanan dari kantor kepresidenan.
"Perintah untuk mencabut foto ironisnya memberi nafas baru dalam saga ini dan membuatnya secara meluas tersebar di semua media sosial di Prancis, dan sering disertai dengan komentar yang tidak baik tentang AFP."
Kantor berita Reuters yang juga mencabut foto itu belum memberikan tanggapan.
Foto itu diambil ketika Hollande berkunjung ke sebuah sekolah di Prancis utara, dan beberapa surat kabar menyebut foto itu 'bodoh' dan 'naif'.
AFP sendiri menganti foto tersbut dan menggantinya dengan Hollande dalam ekspresi yang lain.
Sejak berkuasa pertengahan Mei 2012, Hollande berjuang untuk meningkatkan popularitasnya dan malah mendapat julukan Flanby, kue karamel untuk merujuk keraguannya.
Awal Juni, dia melakukan kesalahan yang Klik memalukan saat menggelar Klik keterangan pers dalam bahasa Prancis di Tokyo, Jepang, dengan menyebut orang Jepang sebagai 'Cina'.