JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI, Muhammad Sanusi mengaku sudah memperingatkan Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak terlalu keras dalam mengutarakan pendapat atau kebijakannya.
"Saya sudah bilang ke Wagub, kalau di belitung dia bisa saja ngomong keras, enggak ada yang komplain. Tapi di Jakarta, dia sudah tidak bisa lagi seperti itu. Ini hanya masalah kebiasaan saja. Toh, apa yang dibilang Pak Ahok memang benar, hanya caranya saja," katanya saat ditemui dalam acara buka bersama di gedung Muhammad Sanusi Center, Jakarta Timur, Sabtu (3/8/2013).
Terkait perdebatan yang terjadi antara Ahok dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) soal penertiban PKL Pasar Tanah Abang, dinilainya sebagai hal yang wajar.
"Jadi intinya, kasus itu membuat dua orang itu menjadi populer. Entah itu negatif atau positif, tergantung masyarakat yang menilai," ungkapnya.
Menurutnya, persoalan tersebut tidak sampai pada konflik pribadi antara Ahok dan Lulung. "Mereka berdua baik-baik saja kok. Tidak ada masalah," terangnya.
Persoalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang melayangkan surat ke Mendagri, Sanusi menilai hal tersebut pun wajar saja terjadi. Perbedaan dan penolakan terhadap suatu kebijakan adalah lumrah terjadi di anggota dewan.
"PPP juga memberikan pernyataan keberatannya pada semua fraksi, termasuk Gerindra. Jadi itu hal yang biasa saja," kata Sanusi.
Apa yang terjadi saat ini, sambungnya, hanyalah melihat kemasan luarnya saja. Dan parahnya, sudah menjadi kultur dalam menilai seseorang. "Tapi tidak melihat esensi yang dibicangkan," tandasnya.
(trk)