POLHUKAM
Sabtu, 24 Agustus 2013 07:08 wib
Tri Kurniawan - Okezone
Rudi Rubiandini saat akan diperiksa KPK (foto: Heru Haryono)
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar korupsi di sektor Migas sampai ke tingkat pejabat yang lebih tinggi. Ibarat ikan busuk, kata dia, kerusakan dimulai dari bagian kepalanya.
"Saya yakin korupsi Rudi yang dibuka KPK cuma puncak atau ujung gunung es. Tidak tertutup kemungkinan korupsi di sektor ini melibatkan pejabat yang lebih tinggi lagi. Mereka antara lain para pejabat di Komisi Pengawas SKK Migas yang dikepalai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Bersihkan dulu kepala ikannya," kata Rizal Ramli dalam siaran persnya kepada Okezone, Jumat (23/8/2013).
Terkait korupsi dan mafia di sektor Migas, Rizal Ramli berpendapat SKK Migas cuma lembaga 'ganti baju' dari BP Migas yang sudah dibubarkan Mahkamah Konstitusi (MK).
Selain membubarkan BP Migas karena dinilai melanggar konstitusi, MK memerintahkan segera membuat UU Migas yang baru. Tapi bukannya menaati perintah MK, lanjutnya, pemerintah justru membentuk SKK Migas. Pada praktiknya, SKK Migas menjadi sarang korupsi baru.
"Di masa Orba, lifting migas kita mencapai 1,6 juta barel per hari. Sekarang angkanya hanya berkisar 830.000an barel," terangnya.
Anehnya lagi, kata dia, sudah tahu produksi tidak mencukupi, tapi pemerintah justru menjual minyaknya.
"Tidak masuk akal, kita membeli kebutuhan minyak yang sekitar 900.000 barel, tiap hari membeli dari pasar spot. Ini hanya menguntungkan para pemburu rente yang tergabung dalam kartel Migas. Kenapa praktik seperti ini tidak kunjung diberantas? Ada apa?" tukas Rizal Ramli.
Seperti diketahui, KPK telah menangkap Kepala Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini pada 14 Agustus 2013. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung itu diduga menerima suap dari PT Kernel Oil.
KPK berhasil menyita ratusan ribu Dollar Amerika, dokumen dan satu unit motor gede dari rumah Rudi di bilangan Jakarta Selatan. Suap yang diberikan sebelum dan setelah Lebaran itu diduga untuk memuluskan tender PT Kernel Oil di SKK Migas. (trk)
Berita Selengkapnya Klik di Sini