Chelsea menempuh perjalanan 30.000 mil dalam lawatan ke Asia dan Amerika Serikat.
Lain kali sebelum klub-klub di Liga Primer beramai-ramai melakukan lawatan pramusim ke Asia Timur, Australia, atau Amerika Serikat, mungkin ada baiknya pengurus klub mencermati peringatan pengamat ini.
Jim White, dalam kolomnya di harian The Telegraph, mengatakan lawatan ini mungkin akan menjadi sebab mengapa Manchester United, Chelsea, atau Arsenal akan kalah melawan klub-klub Jerman seperti Bayern Muenchen.
Ia membandingkan kalender pramusim klub-klub Liga Primer dengan Bayern Muenchen.
Chelsea misalnya, melakukan lawatan ke Asia Timur -termasuk ke Jakarta- dan ke Amerika dengan total jarak perjalanan mencapai 30.000 mil.
Selama melakukan lawatan, klub-klub Inggris mengikuti program yang sangat padat, mulai dari jumpa pers, temu penggemar, memberikan pelatihan, turun bertanding, hingga beberapa kegiatan komersial lain di negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, Australia, Hong Kong, dan Jepang.
Hal-hal kecil
Para pemain tentu adalah atlet profesional, yang memiliki ketahanan fisik di atas orang normal, tapi tetap saja, pada satu titik mereka akan merasa kelelahan.
Belum lagi soal kualitas lapangan di Hong Kong yang rawan menimbulkan cedera.
Ketika para pemain klub-klub yang melakukan lawatan sangat sibuk, bagaimana dengan para pemain Bayern Muenchen?
Arsenal antara lain mengunjungi Indonesia dan Jepang dalam tur pramusim.
Tim asuhan Pep Guardiola ini memilih tetap berada di Jerman dan kalau pun harus melakukan pemanasan dan pertandingan persahabatan, jarak tim lawan bisa dicapai dengan bus antarkota, tidak sampai harus lintas benua.
Dan siapa yang menjuarai Liga Champions musim lalu?
White menggarisbawahi perlunya manajer dan para pemain untuk memperlihatkan hal-hal yang mungkin kecil dan sepele.
Tapi hal-hal yang kecil ini bisa menentukan apakah suatu tim pada akhirnya menang atau kalah.
Keuntungan kompetitif
Keuntungan kompetitif bisa dicapai dengan mengasah hal-hal yang kecil.
Intinya, lebih baik meningkatkan kualitas 100 komponen menjadi 1% lebih andal, daripada meningkatkan kualitas 1 komponen sebesar 100%.
Secara umum kekuatan dan modal pemain klub-klub seperti Bayern, Barcelona, Real Madrid, Chelsea, atau Manchester United relatif sama.
Tapi ketika mereka terjun di kompetisi yang sama kelak, faktor lawatan lintas benua ini bisa menjadi penentu.
United, setelah melakukan perjalanan panjang, tentu harus memberi waktu lebih banyak bagi pemain untuk beristirahat. Demikian juga dengan Chelsea dan Arsenal.
Selain perlu istirahat, para pemain juga harus menyesuaikan lagi jam tubuh atau body clock.
Perjalanan panjang ini jelas melelahkan.
Padahal saat ini adalah waktu yang ideal untuk menyimpan tenaga, bukan menguras tenaga, karena tenaga atlet akan sangat diperlukan hingga sembilan bulan ke depan.
Jadi, kalau pada musim ini klub-klub Liga Primer kembali gagal menjuarai Liga Champions, Anda paling tidak sudah tahu apa sebabnya.