Pages

Jumat, 26 Juli 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com 
Virus Mers tak ikuti jejak Sars
Jul 26th 2013, 08:28, by BBC Indonesia

coronavirus

Mers menginfeksi 90 orang, setengah diantaranya meninggal.

Virus baru Mers, yang telah menewaskan setengah dari korban yang terinfeksi, "sepertinya tidak" memiliki dampak yang besar seperti Sars, demkian diungkap menteri Arab Saudi.

Kebanyakan dari 90 kasus Mers yang dilaporkan berasal dari Arab Saudi.

Mers merupakan virus yang berasal dari kelompok yang sama dengan penyebab pilek dan penyakit Sars yang menyebabkan 774 orang meninggal.

Namun, analisa rinci dalam kasus di Saudi, yang dilaporkan di Lancet Infectious Diseases, memberikan peringatan adanya "celah yang besar" dalam memahami virus ini.

Middle East respiratory-syndrome coronavirus (Mers) muncul pada 2012 dan menginfeksi 90 orang di dunia, 45 orang diantaranya meninggal dunia.

Kekhawatiran global adalah kasus ini dapat menyebar lebih lanjut, seperti kasus Sars.

Kasus kebanyakan terpusat di Timur Tengah -dengan pasien di Jordan, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Kasus tambahan yang terjadi di Prancis, Jerman, Italia, Tunisia, dan Inggris dilaporkan juga terkait dengan perjalanan ke Timur Tengah.

Peneliti di Arab Saudi menerbitkan laporan detil tentang 47 kasus di negara itu.

Mereka menemukan pola bahwa kebanyakan yang terinfeksi adalah orang tua dan orang yang memiliki masalah kesehatan. Lebih dari dua per tiga yang terinfeksi memiliki masalah diabetes.

"Kami sedang berusaha keras untuk mencari sumbernya."

Kepala riset dan Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat, Ziad Memish mengatakan: "Walau memiliki kesamaan klinis dengan Sars, ada juga beberapa perbedaan yang penting.

"Tidak seperti Sars, yang lebih mudah menyebar dan menginfeksi orang yang sehat dan lebih muda, Mers tampaknya lebih mematikan dengan 60% pasien -yang memiliki penyakit sebelumnya- berada dalam kondisi kritis, dibandingkan Sars yang hanya mencatat 1% kematian dari yang terinfeksi.

"Meskipun, tingkat kematian yang tinggi di kasus Mers ini mungkin kurang tepat karena fakta bahwa kita hanya mengambil kasus yang parah dan kita kehilangan sejumlah besar kasus ringan atau tanpa gejala.

"Sejauh ini hanya ada sedikit indikasi yang menunjukkan bahwa Mers akan mengikuti jalan yang sama dengan Sars."

Sebuah laporan awal bulan ini menunjukkan bahwa virus ini sulit menyebar pada manusia.

Namun, fakta itu dan penyelidikan Saudi terbaru, sama-sama menyoroti kebutuhan untuk menemukan dari mana virus itu berasal.

Laporan Memish menyebutkan, "Mengurangi tingkat infeksi coronavirus Mers pada manusia sulit diprediksi karena sumber virus belum diketahui.

"Kami sedang berusaha keras untuk mencari sumbernya."

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions